Lagu Pembuka
Tanda Salib – Dialog Pembuka
Pengantar
I. Rabu Abu adalah hari dan perayaan mengawali Masa Prapaskah, masa pertobatan. Tema APP di masa prapaskah adalah: Bertobat, Terlibat dan Berbuah Berkat. Hari ini kita akan membakar daun palma yang tahun lalu kita pergunakan untuk mengelu-elukan Tuhan Yesus Kristus yang masuk kota Yerusalem. Dialah Raja yang setia melaksanakan tugas panggilan dan perutusan-Nya menyelamatkan manusia melalui sengsara dan wafat-Nya di salib serta bangkit dari mati.
Tobat
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau diutus menyembuhkan orang yang remuk redam hatinya. Tuhan kasihanilah kami.
U. Tuhan kasihanilah kami.
I. Engkau memanggil orang yang berdosa. Kristus kasihanilah kami.
U. Kristus kasihanilah kami.
I. Engkau duduk di sisi Bapa sebagai pengantara kami. Tuhan kasihanilah kami.
U. Tuhan kasihanilah kami.
I. Semoga Allah yang maha kuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.
Doa Kolekta
I. Marilah kita berdoa,
Allah Bapa kami yang maha rahim, perkenankanlah semua pengikut Kristus memasuki masa pra-paskah ini kuatkanlah kami agar mampu menentang kejahatan, agar kami pun mampu meninggalkan cara hidup lama. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa.
U. Amin.
Bacaan I
Pembacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu.” Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.”
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya .
Lagu Tanggapan Sabda
Bacaan I n j i l
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:6-9)
Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah
Pada suatu hari Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!”
Pembakaran Daun Palma
I. Saudari-saudara terkasih,
Bertobat berarti meninggalkan manusia lama, meninggalkan kejahatan dan ketidakadilan, dan masuk ke dalam hidup dan cara bertindak yang baru, membentuk manusia baru, berjalan di jalan yang benar, jalan Tuhan.
Daun palma akan kita bakar, pralambang bahwa kita semua rela meninggalkan manusia lama dan cara hidup lama. Daun palma yang dahulu kita pakai untuk mengarak dan mengelu-elukan masuknya Yesus ke kota Yerusalem, sekarang kotor penuh debu dan akan dibakar. Bersamaan dengan hancurnya daun palma , marilah kita haturkan segala kekurangan dan kebiasaan buruk kita kepada Tuhan supaya lebur dan disingkirkan dari hati kita.
(daun palma dibakar, diiringi doa atau lagu)
Doa Bapa Kami
Doa Penutup
I. Marilah kita berdoa,
Allah Bapa kami yang mahabaik, Engkau mengenal, menyayangi dan berkenan menerima kami dengan segala kelemahan kami, asal kami sungguh-sungguh mencari Engkau. Kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus, Putra-Mu terkasih, telah mengurbankan diri-Nya demi kami dan menjadi butir gandum yang jatuh di tanah. Kami mohon, perkenankanlah kami meneladan kejujuran, belas kasih, dan cinta-Mu dalam tingkah laku sehari-hari, terlebih dalam masa prapaskah ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
Berkat dan Pengutusan
I. Tuhan bersamamu.
U. Dan bersama rohmu.
I. Semoga saudari-saudara semua diberkati oleh Allah Yang Mahakuasa: Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
U. Amin.
I. Saudari-saudara terkasih, pergilah, wartakanlah belas kasih Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.