Komisi Kepemudaan Kevikepan Semarang mengadakan rangkaian acara untuk merayakan Hari Orang Muda Sedunia ke 37, yang memiliki tema “Maria Bangkit dan Bergegas”. Rangkaian acara tersebut berpuncak pada Sabtu, 19 November 2022 di Unika Soegijapranata, Semarang dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Robertus Rubyatmoko Uskup Keuskupan Agung Semarang. Rangkaian acara tersebut dinakaman sebagai HIPOTESA (Hari Perjumpaan Orang Muda Katolik Se-Keuskupan Agung Semarang) 2022 yang memiliki tagline “Kreasimu Warnai Dunia”. Komisi Kepemudaan Kevikepan Semarang mengadakan serangkaian lomba, di mana lomba-lomba tersebut diikuti oleh 1.107 orang muda katolik. Lomba-lomba tersebut dimulai dari bulan September – November 2022. Aneka lomba untuk menyambut hari orang muda sedunia adalah lomba liturgi, lomba olahraga, dan lomba kesenian.
Acara tersebut menjadi sarana bagi orang-orang muda katolik untuk ikut terlibat dalam hidup menggereja. Hal tersebut semakin ditekankan oleh Mgr. Robertus Rubyatmoko dalam homilinya, “Orang Muda itu harus bergegas dan terus bangkit, seperti Maria yang bangkit dan bergegas untuk melaksanakan apa yang menjadi kehendak Allah.” Setelah Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan pertunjukkan yang dibawakan oleh antar kevikepen, dan dimeriahkan juga dari band Wah Project. Orang-orang muda yang turut hadir dalam acara puncak HIPOTESA mengikuti setiap acara dengan antusias dan penuh semangat. Hal tersebut menjadi tanda bahwa orang-orang muda memiliki kesadaran untuk berperan aktif, terutama dalam kehidupan menggereja.
Orang muda memiliki peran penting dalam kehidupan menggereja, karena orang muda memiliki daya kreativitas dan daya inovatif. Hal tersebut menjadi sarana bagi orang muda untuk turut ambil bagian dalam membangun dan mengembangkan Gereja. Acara HIPOTESA yang diikuti oleh banyak orang muda se-Keuskupan Agung Semarang, menjadi titik tolak dan sarana bahwa Gereja hadir ditengah orang muda, dan memberikan ruang bagi orang muda untuk berkreasi dan mengembangkan Gereja. Harapannya gerak orang muda tidak berhenti begitu saja, melainkan selalu bergerak ambil bagian dalam mengembangkan Gereja dan Gereja semakin dapat memberikan ruang bagi orang muda untuk mengembangkan kreatifitas dan daya inovatif mereka.