Para pendamping dari paroki paroki Rayon Bantul Plus kevikepan Yogyakarta Barat mengadakan kegiatan pendampingan pendamping Iman anak dan anak remaja. Para pendamping PIA-PIR dari paroki Ganjuran, Bantul, Gamping, Sedayu, Klepu dan Stasi Pojok mengikuti perjumpaan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pendampingan imam anak-remaja. Ada 70 pendamping PIA-PIR dari paroki, tim KKM Kybar, dan alumni Jamnas 2023 yang ikut terlibat.
Kegiatan ini dibuat dengan alur semacam rekoleksi. Tema yang diambil adalah “menampilkan wajah Allah” dalam setiap perjumpaan dengan anak anak PIA-PIR. Para peserta mengikuyi kegiatan ini di Domus Pacis St Petrus Kentungan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2025.
Para pendamping diajak berdinamika dengan mengolah bagaimana pengalaman sehari-hari sebagai bahan dan media perjumpaan yang menggembirakan, menyentuh, dan mengubah ke arah lebih baik.
Obrolan-sharing kelompok, pembacaan teks Kitab Suci, doa-doa tradisional dan devosi yang begitu banyak direnungkan dan diolah sebagai bahan perjumpaan dan pendampingan anak anak dan remaja di paroki-stasi masing-masing.
Setiap orang mengenal Allah dari perjumpaan, pengalaman bersama keluarga, bersama teman-teman. Pengalaman dan pengenalan Allah yang bagaimana itulah yang dibagikan, dikenalkan, dan dijadikan inspirasi bagi masing-masing pendamping untuk bisa meneruskan, mengenalkan Allah yang bagaimana kepada setiap anak dampingan.
Setiap pendamping diajak untuk refleksi bagaimana dirinya mengenal Allah, bagaimana dirinya melihat Allah, dan bagaimana dia berelasi dengan Allah dalamm kehidupan sehari-harinya. Itulah yang nantinya dan berikutnya ditampilkan, “diwajahkan” kepada setiap orang.
Para pendamping bergembira dan mengikuti kegiatan ini dengan penuh kegembiraan dan semangat. Lintang, tim pendamping dari Medari mengungkapkan bahwa dirinya mengenal dan berusaha menampilkan wajah “Allah yang bersahabat” bagi adik-adik dampingan. Stefani dari Stasi Pojok mengungkapkan wajah “Allah yang penolong” bagi setiap orang yang dijumpainya.
Setiap pribadi berusaha mengenal Allah yang mempunyai kemahaan wajah kasih yang bisa mirip, berbeda dengan yang dikenal oleh pendamping lainnya. Mereka melihat diri mereka terlebih dahulu untuk mengenalkan kepada orang lain yang didampingi.