Ignatian Youth Day 2023: Gereja Hidup di Tangan Orang Muda

Twitter
WhatsApp
Email

Rabu (22/3/2023) Orang Muda Katolik (OMK) Santo Ignatius Magelang mengadakan kumpul bersama orang muda se-paroki. Ada 55 OMK ikut memeriahkan kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pra Event Ignatian Youth Day 2023 sebagaimana yang telah diprogramkan oleh tim Pendamping Iman Orang Muda (PIOM) paroki St. Ignatius Magelang. Kegiatan yang mengambil tema “YXGB; Ya Kali Gag Bareng” didampingi dan diisi oleh Frater Alam Panji dari Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan Yogyakarta.

Selama rangkaian kegiatan, selain pemaparan materi dari Fr. Panji, tim mengisi acara dengan mini game, ice breaking dan dinamika kelompok. Cara-cara ini ditempuh agar OMK bisa merasakan sukacita kegembiraan sebagai orang muda, juga orang muda dapat berbagai pengalaman bagaimana menumbuhkan semangat jiwa OMK di masing-masing wilayah. Semangat orang muda itu menjadi nilai positif untuk menarik OMK untuk aktif dalam kegiatan menggereja. OMK semakin banyak untuk bisa bergabung dan terlibat dalam kegiatan di gereja paroki maupun wilayah.

Kegiatan ini menempatkan Gereja sebagai rumah yang memberikan rasa nyaman dan hangat bagi orang muda. Gereja mampu mendampingi dan menemani orang muda dalam keseluruhan dinamika dan pertumbuhannya. Kegiatan ini menjadi sarana bagi Gereja untuk memiliki keterbukaan hati menemani orang muda dengan mendengarkan suara-suara orang muda. Mereka dengan kreativitas, kontribusi, dan kemauannya mencoba direngkuh dan didampingi.

Orang muda difasilitasi untuk berkumpul dan berkegiatan secara positif. Dengan berkumpul dan berbagi pengalaman dari konteks masing-masing wilayah, orang muda sendiri memberikan lingkaran pengaruh baik bagi orang lain. Kegiatan semacam ini memberi kesempatan pula bagi orang muda unutk dapat membangun jejaring, relasi dengan semakin banyak mungkin orang. Mereka yang sebelumnya hanya mengenal teman se-wilayahnya, sekarang dalam kesempatan yang sama bisa mengenal OMK dari wilayah lain. Cara-cara sederhana ini memantik orang muda untuk bisa menghidupkan Gereja di masa mendatang. Sebab, Gereja ke depan ada di tangan orang muda ini. Dengan mengenal gereja sejak dini, membangun jejaring dan relasi, kehidupan gereja di masa mendatang akan lebih hidup. Gereja hidup di tangan orang muda. (YKA)