Ekaristi Penerimaan Sakramen Inisiasi Umat Berkebutuhan Khusus (UBK) Kevikepan DIY

Twitter
WhatsApp
Email

“Merupakan panggilan luhur untuk menggapai keselamatan, kesucian dalam keluarga. Sebagai rahmat dari Tuhan, anak berkebutuhan khusus juga berhak mendapatkan bimbingan iman,” tutur Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko saat memimpin Perayaan Ekaristi dan Penerimaan Sakramen Inisiasi bagi umat berkebutuhan khusus. Ajakan tersebut yang kemudian ditanggapi dengan antusias agar kembali melaksanakan Perayaan Ekaristi dan Penerimaan Sakramen Inisiasi bagi umat berkebutuhan khusus yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 12 Desember 2019. Umat berkebutuhan khusus menjadi istimewa dan perlu disambut dengan sukacita dan didukung serta dihantar pada perkembangan diri dan sekaligus kedewasaan iman. Untuk itu, tugas dan peran orang tua serta umat lainnya memang tidak mudah, namun harus tetap yakin bahwa ada tangan Tuhan tidak tinggal diam melalui berbagai kemungkinan.

Gereja dipanggil untuk menjadi sakramen, yakni tanda persatuan kasih mesra antara Allah dan manusia serta antar sesama manusia (Lumen Gentium 1). Panggilan dan perutusan tersebut dilaksanakan dengan usaha-usaha untuk mengejawantahkan kehadiran Kristus, Sang Gembala baik yang memelihara dan mempersatukan domba-domba dengan kasih kegembalaan-Nya (Yohanes 10:10-11). Salah satu wujud nyata kasih kegembalan Kristus tersebut adalah keberpihakan-Nya kepada mereka yang miskin, sakit dan menderita sebagaimana dinyatakan dalam penampilan perdana-Nya di depan publik. “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18-19).

Yesus mengangkat para difabel dan mereka yang berkebutuhan khusus dari semua keterpurukan mereka. Kisah orang lumpuh di kolam Betesda mencerminkan betapa kepedulian orang-orang di sekitar para difabel sangat dibutuhkan untuk membantu mereka bangkit dari kelemahan mereka dan merasa berharga untuk dapat merasakan kasih sayang dan perlakuan yang layak sebagai sesama manusia. Oleh karena itu, diharapkan peranan masyarakat juga umat Tuhan agar dapat memiliki rasa solidaritas yang tinggi dan kepedulian terhadap mereka.

Umat berkebutuhan khusus juga berhak untuk bertumbuhkembang dengan karakteristiknya masing-masing termasuk dalam penguatan iman dalam kondisi mereka. UBK berhak mendapatkan pelayanan sakramen dalam harapan iman mereka. Tugas ini merupakan kewajiban paroki untuk melengkapi sakramen inisiasi kepada UBK, sebagai bagian dari gagasan gereja, di berbagai wilayah untuk memberikan hak karya keselamatan Tuhan. Semua proses dan gagasan ini membutuhkan dukungan dan semangat dari semua yang terlibat langsung dan tidak secara langsung dalam bentuk apapun.

WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN

  • Hari dan Waktu : Kamis, 12 Desember 2019
  • Waktu : Pukul 10.00 WIB – selesai
  • Lokasi : Gereja Kristus Raja Baciro, Yogyakarta
  • Pendaftaran : Per-Paroki akan ditutup pada tanggal 29 November 2019 (berkas asli lengkap telah diterima oleh Sekretariat Paroki masing-masing).

Secara khusus kegiatan ini di bawah tanggung jawab VIKARIS EPISKOPALIS KATEGORIAL KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG yang kemudian dibantu dalam pengawalan persiapan hingga pelaksanaan oleh kevikepan DIY. Dalam persiapan dan pelaksanaan dibentuklah kepanitiaan dari umat GKR Baciro dan beberapa paroki dan umat yang berkontribusi serta memiliki pengalaman dalam menangani umat berkebutuhan khusus.


Contact Informasi (klik link di bawah ini):
Bu Giharu 0858 4022 1733
Bp. Andreas Andre 0856 4323 8400
Bp. Sebastian Anugerah 0812 1587 822