Temu Raya Komsos Kevikepan KYBAR Tahap II Di Paroki Sedayu 2025

Twitter
WhatsApp
Email
Workshop ini merupakan pembekalan bagi Komsos Paroki dalam membuat penulisan skenario yang baik agar pesan dari sebuah karya film bisa tersampaikan kepada penonton dengan tepat

Pertemuan ini diselenggarakan pada tanggal 16 Februari 2025 di Aula Paroki St. Theresia Sedayu. Pada pertemuan ini kita diajak untuk belajar terkait dengan penulisan skenario film, kegiatan ini merupakan tahap ke II dari Workshop tahap I tahun 2024 lalu. Kegiatan ini diadakan dalam rangka menyambut ulang tahun ke-5 Kevikepan Yogyakarta Barat atau Lustrum I Kevikepan Yogyakarta Barat di bulan September nanti, dimana Komsos Kevikepan akan mengadakan Festival Film Kevikepan Yogyakarta Barat 2025 (FFKYB25). Workshop ini merupakan pembekalan bagi Komsos Paroki dalam membuat penulisan skenario yang baik agar pesan dari sebuah karya film bisa tersampaikan kepada penonton dengan tepat. Jika diibaratkan sebuah keluarga, skenario adalah ibu dari sebuah film. Oleh sebab itu, Komsos Kevikepan menghadirkan narasumber yang sudah punya jam terbang tinggi, harapannya pembekalan ini bisa membantu proses pembuatan film yang akan diikutkan dalam festival.

Dalam sambutannya Rm Ari Purnama, Pr selaku Ketua Komsos Kev YogBar, menyampaikan Paroki Sedayu dipilih sebagai tuan rumah karena Komsos Sedayu rajin membuat film, harapannya semangat dari Komsos Sedayu bisa menular ke Komsos Paroki lain. Workshop ini diselenggarakan untuk mempersiapkan teman-teman komsos agar ambil bagian dalam Fesival Film serta membekali Komsos Paroki untuk mewartakan gereja secara audiovisual dan penulisan.

Terimakasih untuk Paroki Sedayu sebagai tuan rumah dan Mas Dirmawan Hatta sebagai narasumber. Kegiatan workshop ini dihadiri oleh 29 peserta, sebagai narasumber adalah Bp. Dirmawan Hatta, seorang penulis skenario tingkat nasional. Dengan ilmu dan pengalaman beliau, harapannya hal ini tidak hanya berhenti untuk pembuatan film saja namun juga bisa dipakai oleh Komsos Paroki dalam membuat konten pewartaan di Paroki masing-masing.

Secara garis besar materi pertemuan sebagai berikut:
Komponen Praskenario : bagaimana meramu gagasan yang koheren.
Premis adalah ide dasar dari sebuah cerita, merangkum gagasan utama dalam pernyataan yang jelas dan rapi. Biasanya ini adalah jawaban dari pertanyaan “Bagaimana jika?” yang akan menciptakan konteks dari scenario.
Komponen:
Konflik utama: apa problem utama atau tantangan yang dihadapi karakter utama.
Setting: Dimana dan kapan cerita terjadi
Karakter: Siapa karakter utama yang dilibatkan dalam cerita?
Logline adalah ringkasan singkat yang menyampaikan inti dari sebuah film, acara TV, atau proyek cerita lainnya. Biasanya terdiri dari satu hingga dua kalimat, logline bertujuan untuk memberikan gambaran jelas dan menarik tentang plot utama, karakter, dan konflik utama dari cerita tersebut.
Komponen:
Karakter Utama: Siapa karakter utamanya?
Tujuan: Apa yang mau dicapai karakter utama?
Rintangan: Apa yang menghalanginya untuk mencapai tujuannya?
Pertaruhan: Apa yang akan terjadi jika gagal?
Sinopsis adalah ringkasan singkat namun komprehensif dari plot utama sebuah cerita, film, buku, atau proyek naratif lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang inti cerita, karakter utama, konflik, dan perkembangan plot tanpa memasukkan setiap detail kecil. Sinopsis sering digunakan dalam proses pitching, promosi, dan perencanaan untuk memberikan pemahaman umum tentang cerita.
Elemen utama dalam Sinopsis
Pengantar:
Setting: Lokasi dan waktu di mana cerita berlangsung.
Karakter Utama: Siapa tokoh-tokoh utama dalam cerita?
Situasi Awal: Keadaan atau situasi yang ada pada awal cerita.
Plot Utama:
Konflik: Apa masalah utama atau konflik yang dihadapi oleh karakter?
Perkembangan: Bagaimana konflik berkembang dan bagaimana karakter utama meresponsnya?
Puncak: Titik puncak atau momen krisis utama dalam cerita.
Resolusi: Bagaimana konflik diselesaikan dan bagaimana cerita berakhir?
Kesimpulan:
Tema: Pesan atau tema utama yang diangkat oleh cerita (opsional).
Dalam membuat film lebih baik ditunjukkan jangan diceritakan dalam dialog. Dibuat adegan akan lebih berbicara dibandingkan hal-hal itu dibicarakan oleh karakter.
Masing-masing adegan dalam scenario :
scene heading (ext/int– lokasi-waktu misal INT-RUMAH ANI : BERANDA SIANG)
action (ANI sedang duduk termenung…..) karakter yang beraksi ditulis dalam huruf kapital. Setelah Ani tidak ada, maka dia ditulis dengan huruf kecil (IBU membuka pintu kamar Ani)
dialog(siapa yang berbicara, nama di tengah, percakapan dibawahnya)
transisi (Cut to / fade out)-à perpindahan
Struktur Tiga Babak
Adalah kerangka dasar yang digunakan dalam menyusun tulisan dan menjalankan cerita.
Dibagi dalam tiga babak: Setup- Konflik-Resolusi

Setup

Tujuan: Memperkenalkan karakter, setting, dan tema sentral
Elemen-elemen kunci:
Adegan pembuka: Merebut perhatian penonton.
Peristiwa pemicu: Kejadian penting yang akan mengubah status quo dari karakter utama.
Plot Point 1: Kejadian utama yang akan membawa pada babak ke-2

Konflik
Tujuan: Mengembangan cerita dengan meningkatkan konflik dan kompilkasinya.
Elemen-elemen kunci:
Rising Action: tantangan-tantangan berikutnya yang dihadapi karakter utama
Midpoint: Titik balik yang akan mengubah arah cerita
Plot Point 2: Mengantarkan pada klimaks dan mengintensifkan konflik

Resolusi
Tujuan: Menyelesaikan konflik dan mengakhiri ketegangannya
Element-elemen kunci:
Klimaks : Titik dramatic cerita dimana konflik cerita mencapai puncaknya
Falling Action: Penyelesaian dari konflik
Resolusi: Memberikan penutup dan menunjukkan hasil akhir dari kisah karakter utama

Perkembanganstruktur 3 babak à struktur 8 babak
a. Setup : pengenalan
b. Situasi baru : situasi berubah
c. Komplikasi : semakin berubah dan kompleks…drama karakter utama semakin sulit
d. Midpoint : lalu mau bagaimana? Situasi mengubah jalannya cerita
e. Rising action : Meningkatnya pertaruhan. Membuat aksi baru membuat konfrontasi lebih jauh.
f. Krisis : Karakter berada pada titik terendah, dia dihadapkan pada penyelesaian
g. Klimaks : titik dramatis h. Resolusi : menyelesaikan konflik

Dengan pembekalan ini semoga Komsos Paroki dapat mengembangkan keterampilan dalam dunia film sehingga berguna untuk mendukung pelayanannya, terutama dalam bidang pewartaan di Paroki masing-masing.