25 November 2022, bertempat di pusat spiritualitas Ignasian yaitu di Rumah Retret Panti Semedi , Sangkal Putung – Klaten diadakan Temu Pastoral Keuskupan Agung Semarang 2022 untuk wilayah Kevikepan Surakarta. Temu Pastoral kali ini terasa berbeda dari Temu Pastoral sebelumnya karena dibawakan dengan sangat santai dan tidak formal oleh dua MC yang kocak yang membuat suasana lebih hidup dan tidak kaku. Selain dari format pembawaan nya yang santai, peserta Temu Pastoral untuk wilayah Kevikepan Surakarta ini didominasi oleh kaum muda yang merupakan perwakilan dari 29 paroki, 1 stasi, komisi – komisi, komunitas, dan biarawan biarawati seluruh Kevikepan Surakarta.
Rm. Synesius Suyitna, SJ hadir untuk memimpin doa pembuka, kemudian diteruskan dengan pengantar oleh Romo Vikep Surakarta yaitu Rm. Robertus Budiharyana, Pr. Di awal pengantarnya, Rm. Budi mengajak seluruh peserta untuk Kembali mengulangi yel yel yang dibuat oleh Mgr. Robertus Rubiyantmoko di awal acara tadi yaitu, “Kevikepan Surakarta……semangat muda!” Dan kumandang yel yel Kembali bergema di ruang pertemuan pagi ini. Romo Budi mengatakan bahwa dalam Temu Pastoral 2022 untuk Kevikepan Surakarta kali ini ada dua bidang garapan yang akan mendapatkan perhatian. Dua bidang garapan itu adalah kekatolikan dan kebangsaan khususnya untuk rekan – rekan muda. Mengapa orang muda sangat mendapat perhatian dalam Temu pastoral kali ini ? Hal ini disebabkan dari hasil survey litbang Keuskupan Agung Semarang, orang muda katolik di Kevikepan Surakarta menduduki posisi terbanyak ke dua.
Rm. Yohanes Rasul Edy Purwanto, Pr selaku Vikaris Jendral KAS dan DP – KAS melanjutkan dalam awal pembuka nya bahwa orang muda bukan hanya sekedar wajah masa depan gereja tetapi juga wajah masa kini gereja. Dan ini merupakan hal yang cukup penting untuk menjadi perhatian. Bagaimana gereja Katolik bisa menghasilkan orang – orang muda Katolik yang peka zaman dan melek politik sehingga bisa ikut berpartisipasi aktif dalam tahun elektoral mendatang.
Hadir Bersama para peserta Temu Pastoral 2022 untuk membagikan pengalamannya dalam berpolitik, Bapak FX. Hadi Rudyatmo , seorang tokoh masyarakat terkenal yang pernah menjabat sebagai walikota Surakarta. Selain itu ada juga Paramitha Hana Santoso , ketua pemuda Katolik Jawa Tengah dan seorang aktivis OMK dari Klaten, Elisabeth Irene Christyana yang lebih akrab disapa dengan sebutan Mbak Nana.
Sesi pertama ini di moderator oleh Theresia Murdaningrum Pratiwi yang merupakan seorang aktivis PMKRI.
Setelah break makan siang, acara dilanjutkan diawali dengan pemaparan hasil survey litbang Keuskupan Agung Semarang yang dipresentasikan oleh Rm. JB Rudy Hardono, Pr dan Mas Wahyu. Disambung dengan diskusi kelompok. Diskusi kelompok ini selalu menjadi sesi yang paling seru dalam Temu Pastoral di setiap kevikepan, tak terkecuali di Kevikepan Surakarta ini.
Hal lain yang membuat Temu Pastoral 2022 untuk Kevikepan Surakarta ini makin menarik adalah adanya doorprize dengan hadiah – hadiah yang cukup menghibur membuat para peserta makin bersemangat. Diskusi kelompok ini membawa para peserta untuk Kembali berkumpul dalam pleno. Dalam pleno ini diisi oleh wakil ketua 2 DPP, Kabid Kemasyarakatan paroki Kleco dan OMK B. Kabid Kemasyarakatan paroki Kleco mengatakan bahwa salah satu hasil diskusi kelompok ini adalah harapan supaya OMK bisa dilibatkan secara aktif dalam kegiatan memasyarakat dan bukan hanya melakukan apa yang disuruh atau diperintahkan kepada OMK saja (punya inisiatif sendiri.)
Sedangkan OMK B mengutarakan bahwa salah satu kendala bagi mereka untuk maju adalah kurangnya kaderisasi di dalam OMK dan kurangnya Kerjasama atau sinergi dengan komunitas – komunitas atau komisi lainya. Teman-teman OMK B juga merasa bahwa kurangnya rasa percaya yang diberikan romo, dewan paroki dan umat kepada mereka membuat OMK kesulitan untuk berkembang.
Agenda pamungkas dari seluruh rangkaian acara Temu Pastoral Keuskupan Agung Semarang 2022 untuk wilayah Kevikepan Surakarta ini adalah penegasan dari Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Sekali lagi Bapa Uskup mengharapkan keterlibatan umat katolik, khususnya kaum muda dalam menemukan jalan baru dalam kegiatan pastoral yang lebih baik ke depan nya dan menciptakan Indonesia damai dalam tahun elektoral mendatang.
Berkah Dalem.