Temu Pastoral tatap muka tahun ini diadakan dari tanggal 20 hingga 25 Oktober 2025. Yang beruntung mendapatkan giliran pertama kali ini adalah Kevikepan Semarang. Tema Temu Pastoral Keuskupan Agung Semarang tahun 2025 adalah, “Menjadi Gereja yang Bahagia, Menginspirasi dan Menyejahterakan.” Tema ini merupakan tema dari Nota Pastoral 2026-2030 dan Ardas IX, yang dibahas dalam temu pastoral yang diadakan pada 17 Oktober 2025. Tema ini juga masih terkait dengan tema Temu Pastoral Keuskupan Agung Semarang tahun 2024-2025 yang berbunyi “Semakin Katolik dan Semakin Apostolik di Tengah Perubahan Zaman”. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Mars Keuskupan Agung Semarang. Peserta sebanyak 213 orang tampak serentak menyanyikan kedua lagu dengan penuh penjiwaan.
Setelah doa pembuka, Romo Vikaris Jendral, Rm. FX Sugiana, Pr selaku Ketua Dewan Pastoral KAS memberikan kata pengantar. Acara dilanjutkan dengan materi mengenai Pendalaman Fokus Pastoral Tahunan Ardas IX yang disampaikan oleh Bapak Andreas Pandiangan dan Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. Dikatakan bahwa menjadi Gereja yang Bahagia berarti Gereja yang bersumber pada sukacita Injil yang tidak hanya dialami secara pribadi, melainkan dibagikan juga dalam persekutuan, partisipasi dan perutusan. Menjadi Gereja yang menginspirasi berarti menjadi Gereja yang mampu memberi teladan dan menyalakan semangat serta membangun jejaring yang mendorong terjadinya pembaruan di tengah masyarakat. Dan menjadi Gereja yang menyejahterakan berarti Gereja yang hadir nyata memperjuangkan kesejahteraan umum, memberi perhatian pada kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel (KLMTD), serta melestarikan keutuhan ciptaan. Untuk mendukung implementasinya, disusunlah Nota Pastoral Ardas IX yang berfungsi sebagai penjelasan praktis pastoral dari Ardas. Setelah itu giliran Rm. Antonius Dadang Hermawan, Pr dan Bapak Hartadi yang memberikan materi mengenai bagaimana “Merancang Implementasi Fokus Pastoral 2026.”
Setelah makan siang, acara Temu Pastoral dilanjutkan dengan diskusi kelompok pendalaman fokus pastoral 2026. Peserta dari Kevikepan Semarang dibagi dalam beberapa kelompok diskusi yang dinamikanya berjalan dengan sangat aktif dan baik sekali. Para peserta tampak sangat antusias dalam menyampaikan pendapatnya. Diskusi kelompok ini berjalan selama satu jam lebih sepuluh menit yang kemudian dilanjutkan pemaparan materi mengenai Sistem Programasi dan RAPB online oleh Rm. Antonius Dadang Hermawan, Pr.
Mendekati akhir acara, Uskup Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko hadir untuk memberikan peneguhan. Bapa Uskup menyatakan bahwa ada tiga subyek dari Ardas, yaitu:
1. Semua warga Keuskupan Agung Semarang mulai dari klerus, kelompok religious, kelompok sekuler dan awam.
2. Semua umat Katolik yang berada dalam wilayah Keuskupan Agung Semarang.
3. Semua Lembaga – Lembaga Katolikyang ada di Keuskupan Agung Semarang seperti kelompok karya Pendidikan, kelompok karya Kesehatan, ormas – ormas dan juga Unit Pengembangan Pastoral (UPP)
Ardas adalah peta jalan atau rambu – rambu yang menunjukkan arah kemana kita akan melangkah yang praktis, taktis dan to the point untuk lima tahun kedepan. Sedangkan Nota Pastoral memberi penjelasan tentang bagaimana Menyusun pelayanan. Karena itulah Bapa Uskup mengharapkan agar Nota Pastoral dan Ardas bisa kita pelajari dan pahami dengan baik.