Sahabat yang Selalu Ada

Twitter
WhatsApp
Email
Kegembiraan dan keterbukaan terhadap pengalaman orang lain dalam mendampingi seringkali memunculkan gelak tawa yang terdengar ketika mereka berjumpa dan berbagi cerita

Pendamping PIA PIR Paroki St. Theresia Lisieux adalah orang – orang hebat yang mau menjadi sahabat bagi anak – anak PIA PIR yang didampingi. Semangat dan spiritualitas sahabat inilah yang dihidupi dan dikenalkan kepada anak – anak dalam pendampingan di Paroki Boro.

Ada 65 pendamping Paroki dan 12 orang pendamping dari Tim KKM Kevikepan Yogyakarta Barat yang berjumpa di Aula Paroki St Theresia Boro pada hari Minggu, 18 Mei 2025. Ada rasa kagum dan terpukau melihat semangat dan antusias para pendamping Paroki Boro yang bertemu ini. Tidak hanya jumlah yang banyak, namun semangat yang kuat gembira begitu mewarnai perjumpaan ini.

Kegembiraan dan keterbukaan terhadap pengalaman orang lain dalam mendampingi seringkali memunculkan gelak tawa yang terdengar ketika mereka berjumpa dan berbagi cerita. Ada kekonyolan sikap yang permah terjadi ketika mendampingi anak – anak. Ada kaget namun juga pernah mengalami kebingungan dan kebuntuan harus bagaimana mendampingi.

Para pendamping tak jarang merasa kok monoton model pedampingan dan perjumpaannya. Tak jarang mereka merasa lelah dan merasa “hanya itu-itu saja orang – orangnya” yang mau mendampingi. Segala macam pergulatan, perjuangan dan pengorbanan menjadi nuansa utama sharing, cerita, canda sekaligus guyonan dalam perjumpaan ini.

Hebat dan syukur kepada Allah. Di balik segala keluhan, perjuangan, pergulatan itu: ternyata pendamping menemukan hebat dan kasih Allah yang menyertai masing-masing pendamping dalam menemani iman anak-anak PIA-PIR di paroki Boro ini. Mereka dikuatkan dan disemangatkan. Setiap anak dampingan, PIA-PIR ternyata menjadi perwujudan dan penampakan kasih Allah bagi para pendamping. Mereka merasa menemukan kasih Allah dari perjumpaan itu.

Mbak Ita dan Mbak Anci mengungkapkan bahwa Allah itu nampak dalam berbagai pengalaman menemani mereka yang kebetulan adalah anak-anak, orang-orang yang membutuhkan perhatian dan pendampingan anak. Dengan segala keterbatasannya, ternyata para pendamping menampakkan Allah yang bertanggung jawab dan membersamai terus-menerus.