Pertemuan yang diselenggarakan ruang rapat kevikepan DIY dan merupakan pertemuan yang ketiga di tahun 2019.  Dalam pertemuan ini dibahas program kerja tahun 2019 dan 2020.

Diawal pertemuan romo Maradiyo menyampaikan beberapa notulen, diantaranya :

1. 1. Setelah temu pastoral tanggal 8-10 Januari 2019, diwacanakan kevikepan DIY “dimungkinkan” dimekarkan menjadi 2.  Bersama Dewan Pastoral Harian kevikepan, membentuk tim Ad Hoc dan telah melaksanakan rapat 5 x.  Dalam pertemuan tersebut sebagai pertimbangan melihat dari berbagai sudut, antara lain :
      Efektifitas pelayanan
   2. Tenaga pastoral
   3. Hukum
   4. Segi Budaya
   5. Sejarah

Untuk itu tim Ad Hoc akan semakin memperluas cakrawala dalam mempersiapkan pemekaran.
Pada temu pastoral yang akan diselenggarakan 18-20 November 2019, tim Ad Hoc akan menyampaikan pemaparan pemekaran.

2. Adanya mutasi dengan SK per 1 Juli di rasa kurang menguntungkan reksa pastoral di paroki. SK perpindahan romo diwacanakan tidak per 1 Juli, dirubah menjadi per 1 Agustus.  Hal ini melihat di setiap mutasi, romo-romo yang dimutasi “kemrungsung”, karena banyaknya kegiatan romo-romo yang dilakukan.
3. Romo Subiantoro dipilih menjabat Komisi Kepemudaan
4. Moderator Komsos ada wacana yaitu romo Suprihadi
5. Pada rapat Kuria, bapak Uskup menyampaikan agar ketua komisi diberikan kepada awam, dengan tujuan jika ada perpindahan tugas tidak akan mempengaruhi komisi yang ada dibawahnya, dan supaya keberlangsungan pastoral serta regenerasi semakin hidup. Keterlibatan awam diperlukan didalam komisi
6. Materi pembahasan untuk rapat Kuria bersama kevikepan di dalam temu pastoral 2020 :
7. Tahun 2020 merupakan tahun terakhir roadmap tahap I
8. Tahun 2020 ada konggres ekaristi keuskupan yang ke-4
9. Tahun 2020 Keuskupan Agung Semarang berulang tahun yang ke -80
10. Komisi seni dan budaya akan dimunculkan

#Agustinus Suseno