KETIKA SULIT MENGAMPUNI – Renungan APP 6 Maret 2021
”Aku belum bisa memaafkannya.” “Hatiku sudah terlanjur sakit karena perbuatannya.” “Mengampuni dia? Kok enak, dia telah berbuat jahat dan menyakitiku.”
”Aku belum bisa memaafkannya.” “Hatiku sudah terlanjur sakit karena perbuatannya.” “Mengampuni dia? Kok enak, dia telah berbuat jahat dan menyakitiku.”
Momentum prapaskah menjadi kesempatan bagi kita untuk secara khusus mentransformasi hati kita. Marilah kita setahap demi setahap mengubah hati yang
“Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu” (Luk 16: 20)
Siapakah di antara kita yang tidak ingin dirinya dihargai, diterima, diperhatikan, diprioritaskan, dan dipuji? Apakah ada di antara kita yang
Yang Mulia, Kardinal Charles Maung Bo, Kami sangat sedih mengetahui hilangnya 18 nyawa, serta banyak
“… belajarlah berbuat baik, usahakanlah keadilan” (Yes 1:17) Apakah berbuat baik itu susah? Bagaimana berbuat
“Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati” (Luk 6:36) Merenungkan kutipan sabda
Mampukah manusia biasa menjalani hidup saleh? Apakah hidup saleh hanya milik orang-orang yang tak pernah
Keuskupan Agung Semarang menyiapkan sebuah rumusan RIKAS (Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang) 2016-2035. Dalam RIKAS
Masa prapaskah ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menyeimbangkan antara kehidupan doa dan kehidupan sosial.
”Aku belum bisa memaafkannya.” “Hatiku sudah terlanjur sakit karena perbuatannya.”
Momentum prapaskah menjadi kesempatan bagi kita untuk secara khusus mentransformasi
“Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok,
Siapakah di antara kita yang tidak ingin dirinya dihargai, diterima,
Yang Mulia, Kardinal Charles Maung Bo, Kami sangat sedih mengetahui
“… belajarlah berbuat baik, usahakanlah keadilan” (Yes 1:17) Apakah berbuat
“Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati”
Mampukah manusia biasa menjalani hidup saleh? Apakah hidup saleh hanya
Berkah Dalem