Bonoharjo, 25 Mei 2025 ; Umat Katolik sudah banyak terlibat bersama masyarakat, maka sarasehan kali ini lebih memberikan tambahan bobot materi pemahaman untuk lebih memberikan kesadaran untuk berkomitmen, ketekunan dan kesetiaan.
Sebagai pengantar bahwa tahun 2025 Keuskupan Agung Semarang memiliki program garapan Katolisitas dan Apostolisitas. Dimana sebenarnya perlu disadari bahwa gagasan pemikiran orang katolik ditunggu dan diharapkan oleh masyarakat. Hal ini karena pemikiran, inisiatif dan gagasan orang katolik didasarkan pada ajaran sosial gereja yang lebih mengedepankan kasih. Demikian disampaikan oleh Romo Adolfus Suratmo Atmomartoyo,Pr Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Kevikepan Yogyakarta Barat dalam sarasehan yang diadakan oleh Dewan Paroki Maria Mater Dei Bonoharjo bagi aktivis penggerak kemasyarakatan dengan mengambil Tema MENGHADIRKAN WAJAH KRISTUS DI TENGAH MASYARAKAT.
Orang katolik dianggap masyarakat mempunyai pemikiran yang segar yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Karena orang katolik memliki arah, memiliki pedoman pemikiran.
Ensiklik laudato si dan Fratelli Tutti dari Paus Fransiskus yang dapat digunakan sebagai salah satu pedoman membahas dinamika tentang persaudaraan dan persahabatan sosial dan penolakan terhadap perang; ensiklik ini bertujuan untuk mendorong dan membangun kehidupan kebersamaan masyarakat yang harmonis saling tolong menolong tanpa memikirkan agama, ras dan suku, hanya murni panggilan dari kemanusiaan diatas segalanya.
Sebagai tokoh yang berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang majemuk, umat Katolik dalam posisinya sebagai tokoh di akar rumput, diharapkan menjadi pelopor masyarakat yang harmonis.
Untuk mencapai keharmonisan banyak tantangan yang meski dihadapi terutama dalam mengantisipasi isu intoleransi yang sudah terjadi pada masyarakat saat ini.
Secara umum penyimpangan kadang terjadi dewasa ini; sebagai contoh upaya untuk membelokan sejarah, mencintai diri sendiri secara berlebihan dan instan tanpa memikirkan orang lain, mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan modal kecil.
Dalam sektor pertanian, semakin banyak permintaan masyarakat menyebabkan petani menanam sebanyak-banyaknya mengeploitasi lahan garapan dengan panen berlimpah hingga akhirnya menyebabkan harga tidak terkontrol; hal seperti ini juga berimbas pada keadaan tanah menurun tingkat kesuburanya dan menjadi kurang produktif.
Untuk mengantisipasi kondisi situasi yang tidak dikehendaki perlu dibuat langkah yang dapat dilaksanakan hal pertama adalah mendorong diri untuk melayani orang lain dengan cinta kasih seperti ajaran Kristus; ke-dua menciptakan lingkungan positif untuk orang lain dan diri sendiri. Langkah konkret bisa dilaksanakan dimulai dari keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan utama
Sebagai tokoh masyarakat, umat Katolik juga dituntut untuk dapat memberikan edukasi dalam membangun dialog dalam masyarakat. Gereja tidak hanya gerak dalam lingkup liturgi saja, namun juga harus terjun dalam masyarakat.
Platform digital yang berkembang saat ini seperti instagram, tiktok, twiter dan lain sebagainya menyebabkan masyarakat semakin mengurangi ruang perjumpaan secara langsung dalam bermasyarakat.
Ruang perjumpaan secara langsung tetap perlu dipertahankan untuk membangun dialog yang manusiawi. Contoh konkret ruang dialog adalah kenduri yang merupakan seni perjumpaan, berbagi dan membangun persaudaraan dalam masyarakat yang saat ini dirasa mulai memudar.(@lb)