Perayaan Syukur Pesta Emas Legio Maria Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta

Twitter
WhatsApp
Email

Ave Maria, Maria Ave
Anak Maria tak pernah hilang
Sekali Legioner Tetap Legioner Sampai Mati

 

Legio Maria Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta pada tanggal 20 September 2019 tepat berusia setengah abad. Perjalanan panjang jatuh bangun dalam pergulatan untuk setia menjadi “tentara” Maria telah dilalui. Perayaan syukur Pesta Emas Legio Maria Komisium Pohon Suka Cita yang diadakan pada 3 Nopember 2019 di Syantikara, Yogyakarta merupakan puncak dari rangkaian ungkapan syukur Legio Maria Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta atas rahmat dan karya keselamatan Allah dengan meneladan Bunda Maria.  Rangkaian perayaan syukur telah dimulai sejak awal tahun, diawali dengan rekoleksi Pra Acies yang diadakan di Gereja Santo Petrus dan Paulus Minomartani pada 24 Februari 2019, dilanjutkan Misa Acies di Gereja Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran 24 Maret 2019, promosi Legio Maria bagi kaum muda di Kapel Santo Bellarminus Universitas Sanata Dharma 26 Mei 2019, dan rekoleksi di Gereja Santo Albertus Agung Jetis 21 Juli 2019.

“Legio Maria Menghidupi Peradaban Kasih dalam Doa dan Pelayanan” merupakan tema perayaan syukur Pesta Emas Legio Maria Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta. Perayaan syukur ini diawali dengan rekoleksi yang dibawakan oleh Rm. Agustinus Handoko MSC, wakil provinsial MSC. Rekoleksi ini bertujuan untuk merefleksikan perjalanan 50 tahun Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta dan menyegarkan kembali semangat sebagai Legioner yang taat pada sistem Legio Maria sehingga dapat menumbuhkan kesetiaan dan keinginan untuk melayani dengan kasih meneladan Bunda Maria. Rm. Handoko MSC menekankan bahwa sebagai Legioner hendaknya meneladan Bunda Maria yang mengasihi dengan rendah hati, taat pada sistem Legio, tulus melayani, keibuan dan membawa suka cita. “Legioner sejati adalah pribadi yang suka memberi,” pesan Rm. Handoko MSC yang akrab dipanggil MoHan.

Kemudian dilanjutkan dengan misa syukur yang dipimpin oleh Rm. Andrianus Maradiyo Pr, Vikep DIY didampingi Rm. Agustinus Handoko MSC, dan Rm. Agustinus Budi Nugroho SJ pemimpin rohani Legio Maria Presidium Bunda Maria Penolong Abadi Sanata Dharma. Dalam homilinya Rm. Maradiyo menyampaikan pesan bahwa menjadi Legioner artinya meneladan Bunda Maria, dengan segala ketaatan, kerendahan hati, ketulusan dan keikhlasan. Legio Maria tidak menjadi kelompok yang eksklusif. Rm. Maradiyo menitip pesan, bahwa kaum muda yang telah menjadi Legioner diminta mengajak teman-temannya untuk menjadi Legioner. Kaum muda jangan takut menjadi Legioner. Pesan beliau tersebut mengingatkan dan menyegarkan kembali tugas semua Legioner untuk senantiasa melakukan regenerasi pada kaum muda sebagai calon penerus Legio Maria khususnya Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta.

Rangkaian perayaan syukur diakhiri dengan pentas seni dari 9 perwakilan kuria dan presidium di bawah langsung asuhan komisium, mewakili generasi tua, muda dan anak-anak. Pentas seni bertujuan untuk mempererat persaudaraan khususnya antara Legioner senior dan Legioner kaum muda. Pentas seni dawali dengan penampilan Felites Pintu Surga I dari Berbah dalam bentuk gerak tari dan diakhiri dengan penampilan gerak dan tari dari Presidium Bunda Maria Penolong Abadi Sanata Dharma. Pentas seni sebagian besar ditampilkan oleh Legioner senior yang berusia tidak lagi muda, namun tetap semangat untuk mempersembahkan diri dalam pentas seni. Presidium Bunda Maria Penolong Abadi Sanata Dharma adalah presidium kaum muda, yang pada perayaan syukur ini diberi tugas menjadi panitia pelaksana. Kehadiran kaum muda ini memberikan warna tersendiri bagi dinamika kehidupan Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta pada usianya yang ke 50.   

Perayaan syukur ini dihadiri oleh 421 Legioner yang tergabung dalam 6 dewan Kuria dan 10 presidium di bawah asuhan langsung Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta yang berada di wilayah DIY dan Magelang. Rm. Fs. Suharto Widodo Pr, pemimpin rohani Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta periode 1990an menyempatkan hadir hingga acara usai meskipun dalam kondisi fisik pemulihan setelah operasi. Legioner sepuh yang berasal dari Pelem Dukuh sekitar Lawangsih khusus hadir bersama rombongan dengan jumlah terbanyak. Hingga saat ini Komisium Pohon Suka CIta Yogyakarta membawahi 50 presidium dimana terdapat 40 presidium di bawah asuhan 6 kuria dan 1 Felites aktif.

Dewan Regia Ratu Para Rasul Semarang mengirimkan dua orang wakil yakni asisten pemimpin rohani dan sekretaris. Dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekretaris Regia Ratu Para Rasul Semarang, disampaikan bahwa “Para Legioner Legio Maria Komisium Pohon Sukacita diharapkan mewujudkan diri sebagai Gereja yang merengkuh dan bekerjasama dengan semua orang (inklusif), terus menerus membarui diri (inovatif) dan berdaya ubah (transformatif). Diharapkan para Legioner Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta sungguh menjadi legioner yang murni, indah dan tahan karat (tahan melawan keegoisan, tahan melawan kemapanan, tahan melawan kesombongan, tahan melawan kebosanan) dan selalu setia melayani sebagai Legioner Bunda Maria dengan bakti sejati.” Dewan Senatus Bunda Karmel Malang yang tidak dapat hadir menyampaikan pesannya, “Legio Maria sebagai kelompok kerasulan awam Katolik yang melayani secara sukarela telah cukup lama hadir di Yogyakarta. Semua umat dari berbagai usia turut ambil bagian dalam pelayanan Gereja, sebagai Legioner sudah tentu dengan sapaan dan kunjungan kasihnya. Pelayanan dalam berbagai bentuk yang telah dilakukan oleh para Legioner juga memperkaya Gereja dan memberi warna tersendiri dalam kehidupan menggereja.”

Sementara Rm. B. Saryanto, Pr pemimpin rohani Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta yang tidak dapat hadir menyampaikan pesannya, “Harapan paska 50 tahun Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta, para Legioner semakin dewasa dalam iman, semakin kuat dalam membangun persaudaraan antar Legioner dari segala tingkat mulai dari presidium/presidia, kuria, komisium, hingga senatus. Legioner makin ceria, memberikan pelayanan kasih dengan rendah hati, sehingga para Legioner dapat menjadi pancaran wajah kasih Bunda Maria. Legioner semakin setia menghidupi spiritualitas Legio Maria. Berjuang terus, berperang bersama bunda Maria melawan kekuatan kegelapan di tengah tantangan jaman. “Ndherek wilujeng pesta emas Komisium Pohon Sukacita Jogyakarta…. Sukses.”

Sri Sulistyani (Sekretaris I Komisium Pohon Suka Cita Yogyakarta)