13 Februari 2023, selepas menerima penghargaan Doktor Honoris Causa di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot mengunjungi Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta. Kardinal Ayuso bersama Mgr. Piero Pioppo, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Mgr. Petrus Boddeng Timang, Mgr. Silvester San, Mgr. Yustinus Hardjosusanto, Mgr. Aloysius Sudarso, Mgr. Seno Ngutra, PLT Dirjen Bimas Katolik Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, S.E., M.Hum, dan para romo, Wakil Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Prof. Sahiron Syamsuddin. Dalam perjumpaan ini, hadir pula A. Elga Joan Sarapung Direktur Eksekutif Institut Dialog Antariman di Indonesia bersama dengan tim. Para tamu disambut hangat oleh Direktur Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Dr. KH. Mu’tashim Bilah dan ribuan santri.
Dalam perjumpaan persaudaraan ini, para santri menyambut dengan tarian Ratoh Jaroe, lagu heal the world, lagu see you again, dan pembacaan prayer poem. Para santri sangat antusias sehingga membuat penampilan mereka semakin menarik dan membuat semua tamu dan peserta larut dalam kegembiraan harmoni persaudaraan yang hangat.
Pimpinan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta, Azka Sya’bana, mengungkapkan rasa syukur dan sangat berterima kasih bahwa Pondok pesantren menjadi tempat yang terpilih untuk lokasi kunjungan persaudaraan ini. Beliau mengatakan kunjungan persaudaraan ini merupakan bagian dari menjalankan ajaran agama Islam sendiri yaitu menjunjung tinggi semangat toleransi dengan agama lain seperti teladan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Kardinal Ayuso merasa sangat gembira atas sambutan hangat dari para pejabat dan santri di Pondok Pesantren Pandanaran. Dalam pidatonya Kardinal Ayuso mengucapkan selamat atas 100 tahun Nahdlatul Ulama. Melalui pertemuan persahabatan ini beliau mendorong para santri dan semua tamu yang hadir untuk terus mencintai, menghidupi keanekaragaman, dan menjunjung persatuan seperti yang sudah ada di Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila. Beliau berpesan kepada para santri bahwa mereka adalah masa depan bangsa dan dunia, maka para santri diharapkan selalu mendengarkan para guru dan selalu terbuka terhadap perbedaan dan selalu menjaga persaudaraan.
Diakhir pidatonya, Kardinal Ayuso memiliki permintaan kepada para santri untuk bernyanyi bersama lagu Heal the World dan permintaan ini diterima dengan sangat gembira oleh para santri. Berikut adalah cuplikan kemeriahan tersebut: