Kaum Muda Berani Tunjukkan Keteguhan Iman dalam Keseharian

Twitter
WhatsApp
Email
“Aku butuh kamu semua dan aku begitu senang ada di tengah-tengah kamu. Karena kamu muda, energik, kreatif, dan selalu memberikan kebaruan,”

Bantul. Perayaan Ekaristi puncak Hari Orang Muda Sedunia (HOMS) 2025 pada Minggu, 16 November 2025 di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berlangsung khidmat dan meriah dengan dihadiri ribuan kaum muda dari seluruh kevikepan di Keuskupan Agung Semarang (KAS), yakni Semarang, Surakarta, Yogyakarta Barat, Yogyakarta Timur, dan Kedu.

Perayaan Ekaristi HOMS 2025 yang sekaligus memperingati Lustrum I Kevikepan Yogyakarta Barat ini dipimpin Rm. F.X. Sugiyono, Pr selaku Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang sebagai selebran utama.

Selain itu, terdapat juga beberapa pastor sebagai konselebran pendamping, yakni Rm. Alfonsus Rodriguez Yudono Suwondo, Pr (Vikep Kevikepan Yogyakarta Barat), Rm. Raymundus Sugihartanto, Pr (Pastor Paroki Gereja HKTY Ganjuran) dan Rm. Yakobus Sudarmadi Pr (Vikaris Parokial Ganjuran), Rm. Laurentius Dwi Agus Merdi Nugroho, Pr (Ketua Komisi Kepemudaan Kevikepan Yogyakarta Barat), Rm. Antonius Invarien Alpha Andriyanto Pr (Ketua Komisi Kepemudaan Kevikepan Yogyakarta Timur), Rm. Cosmas Christian Timur, Pr (Tim Komisi Karya Misioner/KKM Kevikepan Yogyakarta Barat), Romo Antonius Hendri Atmoko, Pr (Ketua Komisi Liturgi Kevikepan Yogyakarta Barat), Romo Yohanes Dwi Andri Ristanto, Pr (Ketua Komisi Kepemudaan Kevikepan Semarang), Rm. Benediktus Aditya Relliantoko, Pr (Vikaris Paroki Santa Maria Lourdes Promasan, Kulon Progo), dan Rm. Johanes Wegig Hari Nugroho, Pr (Ketua Unit Pengembangan Pastoral Kaum Muda Keuskupan Agung Semarang/UPPKM KAS).

Tema yang diangkat dalam HOMS 2025 ini berbahasa Jawa, yakni Sumringah lan Panggah Rumaket ing Gusti (disingkat S’PRING). Tema ini mengajak kaum muda untuk bahagia, konsisten, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dalam homilinya, Rm. Sugi menyampaikan pesan yang menggugah tentang panggilan kaum muda untuk menjadi saksi iman di tengah dunia. Ini dibuka dengan pesan alm. Paus Fransiskus yang selalu dikenang setiap kali perayaan HOMS tiba.

“Aku butuh kamu semua dan aku begitu senang ada di tengah-tengah kamu. Karena kamu muda, energik, kreatif, dan selalu memberikan kebaruan,” kutip Rm. Sugi dari pesan alm. Paus Fransiskus.

Rm. Sugi kemudian menyoroti ajakan Paus Leo XIV agar orang muda berani memberi kesaksian dan setia dalam iman.

“Bersaksi bukan soal keberanian berbicara atau popularitas, tetapi tentang menjalani hidup yang diolah, terarah, dan selaras dengan iman. Bahkan, sukacita yang autentik, meski di tengah pergumulan, merupakan kesaksian yang kuat,” tegas Rm. Sugi.

Rm. Sugi menekankan bacaan dari Kitab Maleakhi yang mengajak orang muda untuk hidup benar dan takut akan Allah, yakni hidup dalam kedekatan, kesetiaan, dan relasi yang sungguh dengan Tuhan. Dari hidup yang benar inilah lahir berkat bagi sesama.

Vikjen Keuskupan Agung Semarang tersebut juga mengingatkan berbagai tantangan zaman, seperti budaya instan, relasi tanpa komitmen, kecanduan gawai, pornografi, hiburan tanpa batas, budaya flexing, pencitraan diri, hingga kebahagiaan dan kesuksesan palsu yang kerap membawa pada kehampaan.

Pada akhir homili, Rm. Sugi mengajak kaum muda untuk berani menjadi saksi pertama dan menunjukkan keteguhan iman dalam keseharian.

Di pengujung Perayaan Ekaristi HOMS 2025, melalui Rm. Merdi turut diserahkan pula salib bambu HOMS kepada Kevikepan Kedu. Salib tersebut merupakan simbolisasi keberlanjutan estafet perayaan HOMS pada tahun yang akan datang. Saat penyerahan, turut dibunyikan pula peluit dari bambu oleh seluruh peserta dan para romo.

Sementara itu, Rm. Wondo menyampaikan terima kasih dan profisiat kepada kaum muda yang hadir dan memeriahkan HOMS 2025 yang juga bertepatan dengan lima tahun Kevikepan Yogyakarta Barat.

Rm. Wondo juga mengutip perkataan alm. Paus Fransiskus bahwa manusia memerlukan waktu yang intens untuk berjumpa dengan saudara seiman. “Umat, khususnya kaum muda, memerlukan waktu-waktu yang intens untuk berjumpa satu sama lain sebagai saudara-saudara seiman agar makin bertumbuh, bahagia, ceria, dan bersaudara,” ucap Rm. Wondo.

Rm. Wondo menambahkan, adanya gambar Bunda Maria Penasihat yang Baik (Mater Boni Consilii) di dekat altar menjadi simbol pelindung Kevikepan Yogyakarta Barat. Gambar tersebut memiliki sejarah panjang pada abad ke-15, ketika umat sedang mengalami krisis dan kesusahan.

“Gambar ini menjadi tanda mukjizat kehadiran Bunda Maria yang menemani umat ketika sedang krisis dan kesusahan. Permohonan doa dari umat dikabulkan dan umat mengalami kekudusan dan sukacita,” ujar Rm. Wondo.

Selanjutnya, Rm. Sugihartanto menyatakan harapannya kepada kaum muda agar dapat menyadari dirinya berharga di mata Tuhan dan sebagai pewarta kabar sukacita.

“Harapannya, teman-teman sungguh dapat menyadari sebagai kaum muda, anak-anak Allah yang berharga. Selain itu, teman-teman muda juga adalah pewarta sukacita,” tutur Rm. Sugihartanto.

Ia menambahkan, kaum muda sebagai pewarta sukacita harus menjadi orang muda yang bergembira, sebagai anggota Gereja yang menyalurkan kreasi dan talenta untuk memuliakan Tuhan.

“Silakan kaum muda untuk dapat berkreasi dan bersemangat dalam membangun persaudaraan. Gunakan talenta untuk musik, seni, teknologi, dan sportivitas untuk memuliakan Tuhan dan menarik banyak orang kepada-Nya,” imbuh Rm. Sugihartanto.

Setelah ekaristi, terdapat panggung hiburan serta stan makanan dan minuman di halaman gereja. Acara ini sekaligus menjadi ajang bagi para kaum muda di Keuskupan Agung Semarang (KAS) untuk berkumpul dan guyub bersama kaum muda dari berbagai kevikepan dan paroki.

disadur dari https://utusan.net/kaum-muda-berani-tunjukkan-keteguhan-iman-dalam-keseharian/