HUT ke-58 Kevikepan Kedu, Mgr Rubi: Kita Bertumbuh dan Berkembang karena Keterlibatan Begitu Banyak Orang

Twitter
WhatsApp
Email
Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko saat homili misa HUT ke-58 Kevikepan Kedu di Gereja Santo Atonius Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 18 Agustus 2025/ KOMSOS KEDU/Harry Nug
Momen Hari Ulang Tahun atau HUT ke-58 Kevikepan Kedu semakin semarak dengan peneguhan dari Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Sebagai informasi, HUT Kevikepan Kedu jatuh setiap tanggal 18 Agustus setiap tahunnya.

KEDU, MUNTILAN- Momen Hari Ulang Tahun atau HUT ke-58 Kevikepan Kedu semakin semarak dengan peneguhan dari Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Sebagai informasi, HUT Kevikepan Kedu jatuh setiap tanggal 18 Agustus setiap tahunnya.

Adapun di tahun 2025 ini, acara puncak syukur peringatan HUT ke-58 Kevikepan Kedu telah diselenggarakan pada hari Senin 18 Agustus 2025 di  Gereja St. Antonius Muntilan. Perayaan itu dibalut dengan Misa Syukur bersama konselebran utama Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko, 18 imam Katolik, dan dua Vikaris Episkopal yakni Antonius Dodit Haryono, Pr untuk Vikep Kedu dan Yohanes Dwi Harsanto, Pr dari Vikep Kategorial KAS.

 Momen Misa HUT ke-58 Kevikepan Kedu di Gereja Santo Atonius Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 18 Agustus 2025  dari kiri ke kanan: Yohanes Dwi Harsanto, Pr dari Vikep Kategorial KAS, Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko dan Antonius Dodit Haryono, Pr Vikep Kedu / KOMSOS KEDU/Harry Nug
Momen Misa HUT ke-58 Kevikepan Kedu di Gereja Santo Atonius Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 18 Agustus 2025 dari kiri ke kanan: Yohanes Dwi Harsanto, Pr dari Vikep Kategorial KAS, Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko dan Antonius Dodit Haryono, Pr Vikep Kedu / KOMSOS KEDU/Harry Nug

Pada momen tersebut Romo Vikep Kedu Antonius Dodit Haryono, Pr memaparkan, dalam perayaan HUT ke-58 Kevikepan Kedu terdapat serangkaian agenda yang telah dilaksanakan dengan fokus utama pada bidang edukasi, rohani, dan aksi yang pada akhir puncaknya adalah Misa Syukur.

Untuk diketahui, tema perayaan syukur HUT ke-58 Kevikepan Kedu adalah “Berziarah dan Berbuah; Semakin Katolik dan Apostolik”. Menyambut tema tersebut Mgr. Robertus Rubiyatmoko dalam homilinya menegaskan, ‘’Kevikepan kita ada (Kedu-red) bertumbuh dan berkembang sampai selama ini karena keterlibatan begitu banyak orang baik itu romonya, biarawan biarawatinya, katekisnya, orang tua dan seluruh umat, yang semuanya bersinergi, bekerja bersama untuk mewartakan iman’’.

Mgr. Robertus Rubiyatmoko melanjutkan, ungkapan syukur atas buah yang diperoleh wajib berdasarkan semangat dan kerendahan hati. Sebab, semua terjadi karena Allah yang telah menumbuh kembangkan kehidupan kita. Maka kita wajib untuk menjaga, merawat, dan ngopeni supaya iman semakin bertumbuh dengan baik. Kita selalu beryukur atas apa yang dilakukan dari tahun ke tahun menjadi lebih sempurna.

Selain itu, Mgr. Rubi juga menyinggung soal pertumbuhan umat di Kevikepan Kedu. Katanya, berdasarkan data sistem umat eklesia, hingga berita ini ditulis Rabu, 27 Agustus 2025 umat di Kevikepan Kedu mencapai 28.332 jiwa yang tersebar di 351 lingkungan, 94 wilayah dan 12 paroki.

Kepada para umat Mgr Rubi menegaskan, dari jumlah tersebut maka penting untuk para umat semakin menguatkan doa dan pelayanan pastoral demi iman Katolik yang semakin kuat.

Umat juga diajak untuk menjadi pewarta kabar sukacita dan menjadi berkat semakin Katolik dan Apostolik laksana bunyi dari Yohanes 15:1-8, “Akulah pokok anggur yang benar, barangsiapa tinggal di dalan Aku dan Aku didalam Dia maka akan berbuah banyak”.

Buah tersebut tidak sekadar angka atau jumlah umat, melainkan kehidupan bersama yang dilandasi oleh kasih, persaudaraan, dan pelayanan, terang Bapak Uskup

Sebagai informasi, acara tersebut menjadi semakin hangat oleh kehadiran sejumlah 800 umat meliputi komunitas biarawan dan biarawati, dewan paroki harian atau DPH, kelompok kategorial, perwakilan umat dari Kevikepan Kedu serta acara pementasan kesenian oleh para room, bruder, dan suster.

Penulis : G. Harry Dwi Nugroho