Mengenang Sengsara Tuhan
Pada hari ini Gereja mengenangkan peristiwa Kristus Tuhan memasuki Kota Yerusalem untuk menggenapi misteri Paskah-Nya. Dalam keadaan pandemi ini, peristiwa ini kita peringati dengan cara sbb.: upacara masuk sederhana sebelum misa-misa lain. Antifon dilagukan atau dibacakan. APABILA DIBACAKAN, IMAM MEMBUAT TANDA SALIB DARI ALTAR, MENYAMPAIKAN SALAM DAN MEMBACA ANTIFON lalu misa seperti biasa.
PEMBERKATAN DAUN PALMA umat dapat dilakukan secara online seperti saat berkat penutup misa dengan Sakramen Mahakudus.
Umat dipersilakan menyiapkan ranting palma atau ranting lain (Lih. SE Perayaan Paskah dan persiapannya no. 29) di rumah masing-masing. Sedapat mungkin tidak menyiapkan daun palma bersama-sama untuk menghindari kerumunan
Tanda Salib
Imam dan umat menandai diri dengan TANDA SALIB sambil berkata :
I † Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U Amin.
Salam
Sambil membuka tangan, imam menyampaikan SALAM kepada umat
I Tuhan sertamu
U Dan sertamu juga
Pengantar oleh Imam
I: Saudara-saudari terkasih, sejak awal masa Prapaskah kita menyiapkan diri dengan olah tobat dan karya amal kasih. Pada Minggu Palma ini, bersama seluruh umat Allah kita mengawali misteri Paskah Tuhan kita, yakni sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya dengan cara yang khusus berkenaan dengan merebaknya wabah virus corona.
Dengan penuh iman dan bakti, marilah kita mengiringi Tuhan kita Yesus memasuki kota Yerusalem. Dengan demikian kita memetik buah salib suci, yakni kebangkitan dan kehidupan.
Berkat untuk daun palma
I Marilah kita berdoa (Imam merentangkan tangan)
Ya Allah, tambahkanlah iman kami yang berharap pada-Mu, dan dengan murah hati dengarkanlah doa-doa kami. semoga kami yang hari ini memegang daun palma untuk mengelu-elukan Kristus, juga menghormati Engkau dengan hidup baik menurut semangat Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Penganatara kami.
U Amin
Bacaan Injil
Mat. 21:1-11
I Tuhan bersamamu.
U Dan bersama rohmu.
I Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
“Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.”
Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat, dan anaknya ada di dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Jikalau ada orang menegur kamu, katakanlah ‘Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya’.” Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh para nabi: Katakanlah kepada Putri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. Maka pergilah kedua murid itu, dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesus pun naik ke atasnya. Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan; ada yang memotong ranting-ranting pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan orang banyak yang berjalan di depan dan di belakang Yesus berseru, “Hosanna bagi Anak Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosanna di tempat yang mahatinggi!” Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang banyak berkata, “Siapakah orang ini?” Dan orang banyak itu menyahut, “Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
Imam lalu membaca Antifon Pembuka (Yoh. 22:1.12-13.Mzm 24.9-10)
- Enam hari sebelum Hari Raya Paska, tatkala Tuhan memasuki kota Yerusalem, anak-anak menyongsong Dia. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira:
- Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang denganmembawa kerahiman berlimpah. Tinggikan tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? Allah segala kuasa. Dialah Raja mulia.
- Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman melimpah.
Doa Pembuka
I Marilah kita berdoa. ( hening sejenak )
Allah Yang Mahakuasa dan Kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah, agar kami meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
LITURGI SABDA
Catatan: Untuk Perayaan Ekaristi hari ini disediakan 3 bacaan; sangat dianjurkan agar ketiga-tiganya dibacakan, kecuali alasan pastoral menyarankan lain. Mengingat pentingnya Kisah Sengsara Tuhan, Imam, sesudah mempertimbangkan situasi jemaat, dapat mengambil salah satu dari kedua bacaan sebelum Injil, atau bahkan hanya mengambil Kisah Sengsara Tuhan, kalau terpaksa boleh yang singkat.
Bacaan Pertama Yes. 51:4-7
L Pembacaan dari Kitab Yesaya:
“Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.”
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah Sabda Tuhan
U Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan Mzm. 22:8-9.17-18a.19-20.23-24;Ul:2a
Ulangan:
Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?
Ayat:
- Semua yang melihat aku mengolok-olok; mereka mencibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?
- Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.
- Mereka membagi pakaianku di antara mereka, dan membuang undian atas jubahku. Tetapi Engkau, ya Tuhan, janganlah jauh; Ya kekuatanku, segeralah menolong aku.
Bacaan Kedua Flp. 2:6-11
L Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi:
“Yesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia.”
Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa semua lidah mengakui: Yesus Kristus adalah Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Flp. 2:8-9
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahkan nama yang paling luhur kepada-Nya.
BACAAN INJIL SINGKAT Mat 27:11–54
Dibacakan oleh Imam atau diakon sendiri
Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Matius:
Sesudah ditangkap dan dihadapkan ke Mahkamah Agung Yahudi, Yesus lalu dihadapkan kepada walinegeri, yakni Pilatus. Dan walinegeri bertanya kepada Yesus, “Benarkah Engkau raja orang Yahudi?” Jawab Yesus, “Engkau sendiri mengatakannya!” Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap diri-Nya, Yesus tidak memberi jawaban apa pun. Maka kata Pilatus kepada-Nya, “Tidakkah Engkau dengar betapa banyak tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?” Tetapi Yesus tidak menjawab sepatah kata pun, sehingga walinegeri itu sangat heran. Telah menjadi kebiasaan bagi walinegeri untuk membebaskan seorang hukuman pada tiap-tiap hari raya atas pilihan orang banyak. Pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya, namanya Barabas. Karena mereka telah berkumpul di sana, Pilatus bertanya kepada nereka, “Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Barabas atau Yesus yang disebut Kristus?” Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, istrinya mengirim pesan kepadanya, “Jangan engkau mencampuri perkara Orang benar itu, sebab dalam mimpi tadi malam aku sangat menderita karena Dia.” Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad meminta supaya Barabas dibebaskan, dan Yesus dihukum mati. Walinegeri menjawab dan bertanya lagi kepada mereka, “Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?” Kata mereka, “Barabas!” Kata Pilatus kepada mereka, “Kalau begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus yang juga disebut Kristus?” Mereka semua berseru, “Ia harus disalibkan!” Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak seraya berkata, “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini! Itu urusan kamu sendiri!” Dan seluruh rakyat itu menjawab, “Biarlah darah-Nya ditangungkan atas kami dan atas anak-anak kami!” Lalu Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya, lalu diserahkannya untuk disalibkan. Serdadu-serdadu walinegeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian Yesus dan mengenakan jubah ungu pada-Nya. Mereka menganyam sebuah makota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus, lalu memberi Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olok Dia, “Salam, hai Raja orang Yahudi!” Mereka meludahi-Nya, lalu mengambil buluh itu dan memukulkannya kepada-Nya. Sesudah mengolok-olok Dia, mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan kembali pakaian-Nya sendiri. Kemudian mereka membawa Yesus ke luar untuk di salibkan. Ketika berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Yesus minum anggur bercampur empedu; setelah mengecapnya, Yesus tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Yesus, para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: Inilah Yesus Raja Orang Yahudi. Bersama dengan Yesus disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Orang-orang di sana yang lewat menghujat Yesus, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata, “Hai, Engkau yang mau merobohkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu! Jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib!” Demikian juga imam-imam kepala bersama ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Yesus dan berkata, “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Dia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib, dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Allah; biarlah Allah menyelamatkan Dia; jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah.” Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama dengan Yesus mencela-Nya demikian juga. Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, “Eli, Eli, lama sabakhtani? Artinya: Alahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata, “Ia memanggil Elia!” Dan segera mendekatlah seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata, “Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia.” Yesus berseru pula dengan suara nyaring. Lalu menyerahkan nyawa-Nya.
(Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan.)
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, dan terjadilah gempa bumi. Bukit-bukit batu terbelah dan kubur-kubur terbuka, dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus, dan menampakkan diri kepada banyak orang. Ketika menyaksikan gempa bumi dan apa yang telah terjadi, kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus lalu berkata, “Sungguh, Orang ini adalah Anak Allah
Demikianlah Injil Tuhan.
Homili
Sesudah kisah sengsara, bila mungkin, diadakan homili singkat, atau saat hening sejenak.
Syahadat
Doa Umat
I Bersama Yesus yang taat sampai wafat, tetapi dijunjung tinggi oleh Bapa-Nya, marilah kita menghadap Bapa dan berdoa.
P Bagi Gereja yang menderita.
Ya Bapa Yang Mahakuasa, tabahkanlah kami semua terutama dalam menghadapi pandemi Virus Coron ini. Berkatilah kami agar tetap berpengharapan, dan membawa harapan itu kepada sesama kami bahwa sesudah masa berat ini akan datang kebebasan. Kami mohon …
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Bagi para pemimpin masyarakat.
Ya Bapa Yang Mahakudus, dampingilah para pemimpin masyarakat kami, agar dengan tabah tetap memperjuangkan kesejahteraan umum dan tidak tergoda untuk mementingkan kepentingan sendiri. Semoga mereka tetap bersemangat dalam memastikan rasa aman bagi seluruh masyarakat dengan kerja kerasnya. Kami mohon
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Bagi para petugas medis, para dokter, perawat dan petugas rumah sakit, para relawan dan regu penolong:
Ya Bapa yang penuh kasih, berkatilah dan dampingilah saudara-saudari kami yang sedang berjuang untuk menolong sesama agar dengan rela dan penuh iman mempersatukan usahanya dengan keyakinan akan pemeliharaan-Mu. Kami mohon…
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Bagi seluruh umat di tempat masing-masing.
Ya Bapa Yang Mahamurah, curahilah kami semangat Yesus Kristus, Putra-Mu, agar kami dapat saling membantu dalam masa-masa ini, tetap gembira dan berpengharapan, bahwa akan ada kebangkitan. Kami mohon …
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
I Allah Bapa kami di surga, demi cinta kasih-Mu, Engkau menghendaki kami menjadi putra dan putri-Mu berkat jasa Yesus Kristus Putra-Mu. Kami mohon terimalah dan kabulkanlah permohonan doa kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
LITURGI EKARISTI
Persiapan Persembahan
Doa Persiapan Persembahan
I Ya Allah, semoga oleh penderitaan Putra Tunggal-Mu, penda¬maian-Mu dengan kami semakin mendekat. Kami tidak mampu mencapainnya dengan usaha kami sendiri, namun kami sudah merasakannya, berkat kurban yang penuh daya ini dan karena belas kasih-Mu. Dengan pengantara Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
Prefasi Minggu Sengsara
I Sungguh layak dan sepantasnya, bahwa kami selalu dan di mana pun kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang Kudus, Allah yang Mahakuasa dan kekal: dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Ia yang tidak bersalah, rela menderita bagi orang berdosa dan rela dihukum dengan tidak adil bagi orang jahat. Wafat-Nya menghapus dosa kami dan kebangkitan-Nya menyelamatkan kami. Maka, bersama semua Malaikat kami pun memuji Dikau dan bersorak gembira sambil bernyanyi/berseru:
U Kudus, kudus, kuduslah Tuhan …
Doa Syukur Agung
Doa Komuni Batin bagi umat
Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mencintai-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam jiwaku.
Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku.
Karena Engkau hadir di sini, aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu.
Jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.
Antifon Komuni Mat. 26:42
* Ya Bapa, jika tak mungkin piala ini Kulewati tanpa meminumnya, maka jadilah kehendak-Mu.
Doa Sesudah Komuni
I Marilah kita berdoa. (hening sejenak)
Allah Bapa Yang Maharahim, dengan gembira kami telah mene¬rima Putra-Mu di tengah-tengah kami sebagai santapan rohani bagi kami. Kami mohon, kuatkanlah kami dalam memanggul salib kami masing-masing dan terus mengikuti jejak-Nya menempuh jalan penderitaan menuju kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami.
U Amin.
RITUS PENUTUP
Doa Untuk Umat
I Tuhan bersamamu
U dan bersama rohmu
Imam mengulurkan kedua belah tangan ke arah umat
I Ya Bapa, sudilah memandang anak-anak-Mu yang berada di tempat masing-masing karena kondisi yang kami hadapi. Sebab demi keselamatan mereka, Tuhan kami Yesus Kristus tidak ragu-ragu menyerahkan diri ke tangan kamum penjahat dan menderita siksaan salib. Dialah penyelamat kami kini dan sepanjang masa
U Amin
I Semoga saudara sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: + Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin
I Saudara sekalian Perayaan Ekaristi kita sudah selesai
U Syukur kepada Allah
I Anda semua diutus untuk mewartakan kasih Tuhan