Yogyakarta, 27 April 2025 — Dalam semangat kepedulian dan aksi nyata membantu sesama yang kurang beruntung, anak-anak calon penerima Komuni Pertama (Cakom) Paroki Santo Alfonsus Nandan bersama orang tua dan para pendamping menyelenggarakan kegiatan penggalangan dana pada Minggu, 27 April 2025. Acara berlangsung di halaman gereja pukul 09.00 WIB, seusai misa pagi.
Rangkaian kegiatan diisi dengan bazar makanan oleh orang tua Cakom, penampilan lagu-lagu rohani Katolik oleh anak-anak bersama orang tua, serta atraksi edukatif Mini Zoo yang menampilkan aneka reptil seperti kura-kura, tokek, dan bunglon dari koleksi Ibu Pinkan, salah satu orang tua peserta.
Kegiatan ini merupakan implementasi nyata ensiklik Laudato Si’, khususnya dalam pengembangan iman berjenjang bagi anak-anak, dengan menanamkan kasih kepada sesama dan ciptaan Tuhan sejak dini. Anak-anak tidak hanya dibekali pengenalan akan Tuhan Yesus, tata peribadatan, dan Kitab Suci, tetapi juga dibentuk untuk menjadi saksi Kristus melalui aksi sosial.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar menghafal doa, tetapi juga berlatih mengasihi seperti yang Yesus ajarkan,” ujar Bapak Sigit Suryanto, Ketua Bidang Pewartaan yang menggagas kegiatan ini bersama Bapak Hermawan (Koordinator Sakramen Inisiasi) dan Ibu Janti (pendamping Cakom).
Dana yang terkumpul akan disumbangkan ke Panti Asuhan Cacat Ganda Bakti Luhur di Malang, Jawa Timur, yang diasuh oleh para suster dari Kongregasi ALMA. Panti ini merawat 29 penghuni dari berbagai usia—mulai dari 2,5 bulan hingga 78 tahun—yang sebagian besar adalah penyandang disabilitas ganda tanpa keluarga.
“Selain merawat, kami melatih mereka berbagai keterampilan seperti membuat gantungan kunci, lilin, dan beternak ikan. Dua anak kini sudah bersekolah di SLB,” jelas Suster Dominica, salah satu pengasuh panti.
Ibu Janti selaku pendamping Cakom mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa syukur dan empati anak-anak. “Mereka belajar mengasihi yang lemah dan tersingkir, meneladani kasih Kristus dan sosok Santa Teresa dari Kalkuta,” tambahnya.
Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh umat yang hadir Misa minggu pagi, dan berharap kegiatan ini dapat berlanjut secara rutin, terutama mengenalkan Binatang-binatang dan bagimana merawatnya sehingga terbangun koneksi dan rasa kasih seperti Santo Fransiskus.
Melalui acara ini, anak-anak diajak mengalami pertobatan rohani dan ekologis, dengan mencintai Tuhan, sesama, dan juga makhluk hidup ciptaan Tuhan yang sering dianggap remeh. Kegiatan ini juga diharapkan membangun semangat kolaborasi, kebersamaan, dan persekutuan antara anak, orang tua, dan pendamping.
