Penutupan Tahun Yubileum, Romo Vikep Kedu Tegaskan soal Sambut 2026 Sesuai Gerakan Ardas IX

Twitter
WhatsApp
Email
Penutupan Tahun Yubileum Kevikepan Kedu/Herning Palmono/KOMSOS KEDU
Pada perayaan Ekaristi itu, bacaan pertama mengajarkan umat Katolik terutama bagi anak-anak supaya menaruh rasa hormat kepada orang tua, bacaan kedua Ssanto Paulus juga mengingatkan keluarga hendaknya mengedepankan relasi kasih.

KEDU, MAGELANG-Tahun Yubileum ditutup pada Minggu, 28 Desember 2025 di Gereja Santo Ignatius  Kota Magelang. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh   Vikaris Episkopalis Kedu Romo Antonius Dodit Haryono, Pr bersama  Romo se-Kevikepan Kedu.

Prosesi diawali dengan penutupan Porta Sancta oleh Vikaris Episkopalis Kedu Romo Antonius Dodit Haryono, Pr. Sebagai informasi Porta Sancta adalah Pintu Suci yang dibuka  terutama selama Tahun Yubileum 2025, sebagai simbol pertobatan dan pengampunan dosa.

Romo Dodit menyinggung soal tahun Yubileum sebagai rahmat untuk umat Katolik. Menurut Romo Dodit penutupan tahun Yubileum ini terasa istimewa karena dilakasanakan bersamaan dengan Pesta Keluarga Kudus atau Keluarga Kudus Nazareth, adapun Keluarga Kudus Nazareth adalah sebuah komunitas kasih dan relasi di dalamnya berdasarkan oleh kasih Allah sendiri, juga Yesus menjadi pusat dalam keluarga.

Tahun Yubileum ini menjadi gerakan umat karena sentuhan dari Allah, sekaligus  sebagai tahun rahmat untuk umat Katolik, doa dan amal kasih menjadi bukti. Rangkaian doa, ujub Bapa Suci, sakramen tobat juga  indulgensi penuh manjadi pemersatu dikalangan umat sebagai satu keluarga besar Allah, jelas Romo Dodit.

Pada perayaan Ekaristi itu, bacaan pertama mengajarkan umat Katolik terutama bagi anak-anak supaya menaruh rasa hormat kepada orang tua, bacaan kedua Ssanto Paulus juga mengingatkan keluarga hendaknya mengedepankan relasi kasih.

Allah sebagai sumber kasih hendaknya menjadi inspirasi bagi umat Katolik sebagai keluarga besar Gereja Allah untuk saling mengasihi.

Romo Dodit juga mengajak umat untuk menyambut tahun 2026 denga Gerakan Ardas IX.  Gereja di Keuskupan Agung Semarang diajak menjadi Gereja yang Bahagia, Mengispirasi dan Menyejahterakan.

Untuk diketahui, Perayaan ekaristi ini dihadiri oleh 1438 umat dari seluruh Kevikepan Kedu bahkan juga peziarah dari wilayah lain.

 

Penulis: Herning Palmono

Editor: Kangnulis Ravayaran