Di Taman Doa Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran ,Gedogan RT 006, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul – Yogyakarta
Bantul, 10 Agustus 2025 — “Dunia Ini bisa mencukupi kebutuhan semua orang tetapi tidak cukup memenuhi satu orang rakus”. RM Martinus Joko Lelono, Pr mengajak untuk selalu berfikir ekologis yakni untuk menjaga tetap hidup sederhana tidak perlu melihat apa yang sudah diperoleh orang lain; kita harus mampu melihat diri kita sendiri. Sebagai orang beriman mampu merasakan bahwa dirinya terberkati, dan tanda-tanda orang terberkati adalah mampu atau bisa memberkati orang lain.
Tidak perlu menyalahkan orang lain atas kerusakan yang ada di bumi ini, kita diajak untuk berbuat mulai dari diri kita. Ekologi mempelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan; relasi antara alam dan masyarakat yang menghuninya. Alam bukan sesuatu yang terpisah sebagai tempat kehidupan saja, karena ‘penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan’, selalu mempertimbangkan kemampuan alam untuk memulihkan dirinya sendiri secara alamiah dalam lingkaran kehidupan ekosistem alam. Laodato Si’ merupakan seruan Bapa Paus Fransiskus, sebagai ajakan untuk merawat bumi rumah kita bersama, tapi delapan tahun setelah ensiklik Laudato Si’ yakni tahun 2023 belum ada perubahan besar atas ensiklik ini, maka Bapa Paus Fransiskus mengeluarkan Seruan Apostolik Laudate Deum ‘Semuanya terhubung dan tidak ada seorangpun diselamatkan sendirian’ , demikian disampaikan oleh RM Joko Pastor Paroki St. Mikael Pangkalan, juga sebagai Dosen Kajian Agama dan Dialog Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma. Ironi yang terjadi terhadap kemajuan teknologi yang harapannya memberikan fasilitas untuk mempermudah kehidupan manusia tapi berbalik melawan kehidupan itu sendiri,
aktivitas kehidupan justru semakin menguras energi dan sumber daya. Manusia hari ini dipaksa beradaptasi pada lingkungan yang sedang dihadapi yakni situasi nyata yang dirasakan adalah perubahan iklim. Dalam beradaptasi kadang tidak disadari dijumpai kerentanan sosial di suatu lingkungan tempat tinggal. Kehidupan kita ini sebenarnya menjadi bagian dari kehidupan orang lain, sehingga kita diajak untuk selalu peduli pada kehidupan orang lain dan menjaga keberadaan lingkungan agar tetap lestari karena bumi-matahari dan alam ini adalah saudara-saudari. Bumi adalah warisan bagi kehidupan yang akan datang maka harus berani bertindak melakukan perubahan untuk hidup sederhana atau tidak hidup boros, juga gaya hidup ramah lingkungan perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam kehidupan ini ada tiga hal penting yang perlu disadari, pertama waktu terpenting kehidupan adalah kehidupan saat ini, ke dua orang terpenting dalam kehidupan adalah orang yang bersama saya saat ini, ketiga kita harus bisa bersyukur atas berkat rahmat Tuhan bagi kita hari ini.
Rangkaian acara novena Laudato si’ ke tujuh dilanjutankan dengan Ekaristi yang dipimpimpin oleh RM. A.R. Yudono Suwondo, Pr Vikep Kevikepan Yogyakarta Barat bersama RM. Thomas Ari Wibowo,Pr., RM. Martinus Joko Lelono,Pr., RM. A.Hendri Atmoko, Pr., RM. R. Sugihartanto,Pr., RM. Y. Sudarmadi, Pr.. Setelah Ekaristi dilakukan penanaman pohon bersama di halaman Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.