Hari komunikasi sosial sedunia jatuh pada tanggal 01 Juni 2025. Tahun ini merupakan hari komunikasi sosial yang ke-59. Tema yang diangkat dalam hari komunikasi sosial tahun ini adalah “Bagikanlah Dengan Lemah Lembut Harapan Yang Ada Di Dalam Hatimu”. Pada hari komunikasi sosial yang ke-59 ini, Komisi Komunikasi Sosial (KOMSOS) Kevikepan Semarang mengadakan Pekan Komsos untuk pertama kalinya. Lokasi yang digunakan yaitu Taman Sardi bertempatan di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Antusiasme peserta cukup tinggi dan Pekan Komsos tahun ini dihadiri oleh 95 peserta. Kegiatan ini dirancang dan diselenggarakan oleh Kevikepan Semarang dan panitia yang berasal dari salah satu rayon. Pada Pekan Komsos yang pertama ini, yang mengemban tugas sebagai panitia adalah Komsos dari Rayon Busidiana, Kevikepan Semarang. Selain anggota Komsos Kevikepan Semarang, pihak panitia juga turut mengundang Komsos Yogyakarta Barat dan juga Komsos Yogyakarta Timur. Dalam Pekan Komsos 2025 ini, terdapat tagline yang diangkat yaitu “Menjadi Komunikator Pengharapan”.
Kegiatan berlangsung selama 3 hari 2 malam yang dimulai pada tanggal 30 Mei – 01 Juni 2025. Dibuka dengan misa pembukaan yang dipimpin oleh Romo J.B. Rudy Hardono, Pr, Romo Petrus Santosa Pancaprasetyo MSF dan Romo Yustinus Slamet Witokaryono, Pr. Setelah selesai, terdapat kegiatan lain dan selanjutnya adalah dinamika sekaligus pembagian kelompok. Kegiatan ini dibawakan oleh MC yaitu Mas Felix. Pembagian kelompok ini nantinya akan digunakan untuk membuat satu pertunjukan yang akan ditampilkan pada saat malam pentas seni. Pada malam yang pertama di Taman Sardi, peserta berdiskusi dan juga berlatih pensi bersama teman sekelompok. Selesai berlatih, saatnya untuk istirahat dan bersiap untuk hari selanjutnya.
Di hari yang kedua, peserta bangun pagi dan diajak untuk berolahraga yaitu dengan senam pagi bersama. Setelah senam selesai, peserta diarahkan untuk mandi dan sarapan lalu bersiap untuk mengikuti sesi materi dari beberapa narasumber. Terdapat lima narasumber yang akan mengisi sesi materi dihari kedua Pekan Komsos ini. Narasumber yang pertama adalah Pak Anggara dengan membawakan materi dengan tema “Menjadi Komunikator Pengharapan Melalui Desain Visual Dan Fotografi”. Materi yang disampaikan dengan judul “Berbahasa Visual Itu Menyenangkan”. Pak Anggara menjelaskan mengenai komunikasi yang baik dan bagaimana cara mudah dan efektif dalam menyampaikan pesan serta informasi kepada orang sekitar, singkatnya adalah bagaimana seorang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan. Bagaimana cara menyampaikan dan dengan cara apa saja serta dengan media apa saja agar pesan bisa diterima oleh komunikan dengan efektif.
Materi yang kedua disampaikan oleh Ibu Emma. Materi yang kedua ini memilii tema “Mengorganisir Komunikator Pengharapan” dan dengan judul “Menjadi Pemimpin Yang Bertumbuh Dan Membuka Ruang Pertumbuhan”. Bu Emma memberikan penjelasan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin tidak harus menjadi seorang ketua namun pemimpin yang bisa memimpin diri sendiri. Dalam sebuah organisasi tentunya harus bisa menempatkan diri dan posisi. Dibutuhkan komitmen yang berani dan menempatkan tanggung jawab. Untuk menjadi seorang pemimpin diharapkan untuk menjadi seorang pemimpin yang betumbuh serta membuka ruang untuk pertumbuhan. “Harapan adalah resiko yang harus diambil dan ini adalah resiko dari segala resiko” ucap Bu Emma.
Pada materi yang ketiga dengan tema “Komsos Sebagai Komunikator” dibawakan oleh Romo Benediktus Nugroho Susanto, Pr. Pada materi kali ini, dijelaskan bahwa Komsos sebagai komunikator. Yang dimana seorang komunikator bertugas untuk menyampaikan pesan melalui media yang ada kepada seorang komunikan. Selain media yang penting untuk menyampaikan pesan, pribadi seorang komunikator juga adalah hal penting yang diperhatikan. Sikap batin/disposisi menentukan sejauh mana komunikasi bisa berlangsung efektif. Yang menentukan efektivitas komunikasi bukan hanya alatnya saja namun “Man Behind The Gun” atau orang yang menggunakan alat alat tersebut.
Untuk materi yang keempat disampaikan oleh Mas Edgar dengan tema “Komsos Memimpin Ruang Virtual”. Mas Edgar mengawali materi dengan menunjukan beberapa video yang dihasilkan oleh AI. Setelah itu dijelaskan bahwa ada beberapa fungsi karya audio visual yaitu, untuk entertain, inform, educate, dan juga persuade. Dengan karya audio visual yang dihasilkan untuk menghibur, tidak harus dengan konten yang lucu namun bisa juga dengan konten yang dapat memberikan pengharapan bagi siapa saja yang. Konten yang dihasilkan dapat tersebar secara luas dan fleksibel maka siapa saja dapat menjangkau konten tersebut. Pesan Mas Edgar kepada peserta Pekan Komsos “Jika kita tidak hadir secara kreatif di dunia digital, maka kita kehilangan ladang misi terbesar hari ini”.
Selanjutnya adalah materi terakhir yang disampaikan oleh Mas Erman. Tema yang diangkat dalam materi ini ialah “Handphone Sebagai Sarana Pendukung Pastoral Paroki”. Dalam materi kali ini, Mas Erman menyampaikan mengenai teknik yang digunakan dalam pengambilan angle. Materi ini nantinya akan digunakan para peserta untuk mencoba mengambil video dan dijadikan konten menggunakan handphone. Perserta diajak untuk ikut turut serta dalam membuat konten ini dan diposting melalui Instagram. Untuk konten yang paling menarik akan mendapatkan apresiasi dari pihak panitia saat selesai kegiatan Pekan Komsos.
Pada malam pentas seni, semua peserta berkumpul di salah satu lokasi di Taman Sardi yaitu di Tugu Pete. Malam pentas seni ini dibawakan oleh MC yang akrab dipanggil Om Nono. Kelompok- kelompok yang sudah dibagi pada hari pertama akan tampil satu persatu. Penampilan yang disajikan setiap kelompok dimeriahkan oleh semua yang hadir di malam pentas seni. Disela-sela pentas seni, Om Nono juga membagikan hadiah atau bingkisan kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan random atau sebagai “guyonan”. Pekan Komsos hari kedua ditutup dengan penampilan hiburan dari WK Band.
Tanggal 01 Juni 2025 merupakan hari Komunikasi Sosial dan hari terkahir untuk pelaksanaan Pekan Komsos Kevikepan Semarang. Di pagi hari, kegiatan diawali dengan sarapan dan dilanjutkan dengan outbound. Untuk mengawali outbound, peserta diajak untuk bermain bersama-sama sebelum akhirnya dijadikan beberapa kelompok. Terdapat beberapa lomba yang diikuti oleh tiap-tiap kelompok secara bergantian. Outbound berlangsung dengan antusias dan kelompok yang kompetitif namun tetap menyenangkan dan bergembira bersama. Setiap kelompok mendapatkan bingkisan dari panitia dengan berbagai kategori yang diberikan.
Kegiatan Pekan Komsos Kevikepan Semarang 2025 diakhiri dengan Misa Puncak yang di pimpin oleh Romo Yustinus Slamet Witokaryono, Pr. Dalam homili, Romo Wito menyampaikan bahwa Komsos menjadi pewarta dalam hal apapun dan kita sebagai Komsos dipanggil untuk menjadi satu. Panggilan untuk menjadi satu kerap kali mempunyai tantangan yang cukup besar dan membuat lupa akan jati diri. Romo Wito juga berpesan kepada seluruh yang hadir dalam Misa Puncak Pekan Komsos “Mari kita nyalakan semangat menjadi Komsos. Mari kita menjadi Komsos yang semangat mengembangkan Komsos di Paroki, Kevikepan, dan dimana saja”. Setelah selesai misa, seluruh peserta dan juga panitia berfoto dan diakhiri dengan makan bersama sebelum para peserta kembali pulang. (Lucia Devi Riswanda)