BSB – Ufuk pagi segera merekah ketika para peserta Sakramen Penguatan Paroki Santo Petrus Krisologus BSB bangun dari tidurnya. 115 orang yang terdiri dari para remaja dan kaum muda peserta Sakremen Penguatan bersiap untuk mengikuti kegiatan Rekoleksi Alam yang bertajuk “Imanku Mendewasakanku” pada hari Minggu, 23 Juni 2024.
Kegiatan Rekoleksi Alam yang disajikan dalam bentuk kesamaptaan (kesiapsiagaan), rapling, hiking, susur sungai dan berburu udang serta tebar benih ikan ini melibatkan banyak komponen diantarannya dari TNI, Polri, Tim Pecinta Alam Dusun Gonoharjo, Pendamping dan Panitia Sakramen Penguatan serta beberapa panitia Komuni Pertama, berbaur saling membantu guna memberikan pendampingan selama kegiatan rekoleksi berlangsung. Tidak lupa OMK dari 4 wilayah di Paroki BSB (Wilayah Robertus, Hendrikus, Mijen dan Boja) terjun langsung mendampingi para peserta dalam kelompok-kelompok.
Dimulai dari parkiran SD Marsudirini BSB, para peserta diantar menuju Dusun Gonoharjo, Kecamatan Limbangan dengan diangkut 3 unit truk dari Kepolisian yang penyediaannya dibantu Bapak Agus dan Ibu Sis dari umat Paroki Banyumanik.
Sesampai di lapangan Gonoharjo, para peserta diberikan materi kesamaptaan dari Babinsa Gonoharjo. Pendamping dari TNI ini mengajak para peserta untuk membentuk kepribadian dengan memiliki rasa kedisiplinan, peduli dan selalu membina jiwa kebersamaan (korsa).
Setelah kegiatan kesamaptaan usai, para peserta diajak untuk berjalan ditengah hutan Gonoharjo dengan melewati pos-pos yang dijaga para OMK. Dalam pos tersebut para peserta diberikan kutipan-kutipan Kitab Suci dan beberapa pertanyaan reflektif tentang “Perjalanan ke Emaus”. Selama perjalanan tersebut, para peserta yang dibagi dalam 10 kelompok diberikan halang rintang melewati jalan vertikal yang harus dilewati dengan menggunakan tali serta melewati jembatan bambu untuk menyeberang sungai.
Dalam kegiatan susur sungai dengan panjang rute sekitar 100 meter , para peserta diberikan tugas ketrampilan untuk mencari udang di bawah bebatuan yang memang banyak terdapat di sungai tersebut.
Ada yang unik dalam acara tersebut, Romo Antonius Banu Kurnianto, Pr., selaku Pastor Paroki BSB berkenan memberikan pengajaran disungai dengan duduk di atas batu besar yang terdapat di area sungai tersebut dengan dikelilingi para peserta Sakramen Penguatan. Dalam refleksi beliau mengungkapkan, “Perjalanan yang dilalui dalam hidup mirip dinamika jalan hari ini. Tak semuanya selalu mulus dan mudah dijalani. Kita sudah berusaha berjalan hati-hati namun kadang jatuh juga. Sudah hati-hati dan tidak jatuh pun, air datang dari kiri kanan kita. Namun dalam semua suka duka itu, kita merasakan bahwa kita tidak sendirian. Ada teman yang selalu siap menjadi penopang dalam perjalanan”.
Romo Banu pun mengajak para peserta untuk bersama-sama melantunkan Mazmur : Tuhanlah gembalaku, tak kan kekurangan aku. Sebagai penutup, Romo Banu berpesan: “Maka marilah kita menjadi utusan-Nya menjadi teman yang baik bagi yang lain, yang menangis ketika yang lain menangis, dan tertawa ketika yang lain tertawa, bukan tertawa ketika yang lain menangis.”
Di tempat terpisah bertempat di Balai Desa Gonoharjo, Romo Banu memberikan refleksi kepada orang tua peserta dan berpesan: “para orang tua senyatanya adalah ‘teman’ yang pertama tama hadir sebagai petunjuk jalan seturut ajaran iman. Maka, peng-genah-an perlu diupayakan terus menerus agar semua menjadi nggenah dengan ajaran-ajaran Iman Katolik.”
Kegiatan ditutup dengan mempertemukan orang tua dan peserta Sakramen Penguatan di aliran irigasi tepi hutan dan dilakukan pembasuhan kaki kepada orang tua masing masing. (Kabid Pewartaan Paroki BSB)