Pada tanggal 24 Oktober 2025 merupakan hari ke lima Temu Pastoral Keuskupan Agung Semarang (KAS). Temu Pastoral dengan tema “Gereja yang Bahagia, Menginspirasi dan Menyejahterakan” dihadiri oleh 187 peserta dari Kevikepan Yogyakarta Barat. Temu Pastoral ini, dipandu oleh Rm. Benedictus Aditya Relliantoko, Pr dan Rm. Antonius Hendri Atmoko, Pr.

Kegiatan diawali dengan doa pembuka, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Mars Keuskupan Agung Semarang yang diikuti oleh para imam, Dewan pastoral inti Keuskupan, Dewan Pastoral harian Kevikepan, pastor paroki dan vikaris parokial, perwakilan anggota tim dari masing-masing komisi kevikepan, sekretaris, bendahara, dan ketua tim programasi-monev.
Materi Temu Pastoral ini dibawakan oleh para narasumber yaitu Rm. Paulus Bambang Irawan, SJ, Rm Fransiskus Xaverius Sugiyana, Pr (Vikaris Jendral KAS), Rm Antonius Dadang Hermawan, Pr dan tim programasi Keuskupan Agung Semarang
Pada sesi pertama, para narasumber menyampaikan paparan yang mengenai pendalaman fokus pastoral tahunan ARDAS IX di mana berangkat dari arah dasar dan prioritas pelayanan lima tahun ke depan yang telah dirumuskan oleh Keuskupan Agung Semarang. Tim programasi menekankan, khususnya Kevikepan Yogyakarta Barat, dalam pembuatan program pelayanan seharusnya berpijak pada tujuan pastoral dimana yang sejalan dengan visi, misi keuskupan.

Setelah selesai memaparkan materi, para narasumber memberikan kesempatan tanya jawab kepada para peserta terkait fokus pastoral tahunan ARDAS IX. Setelah itu seluruh peserta diajak untuk menyanyikan lagu Amba Pratignya yang antusias diikuti oleh seluruh peserta.
Memasuki sesi siang dilanjutkan dengan diskusi bersama dengan kelompok masing-masing untuk membahas pedalaman Nota Pastoral. Di sesi ini para peserta Kevikepan Yogyakarta Barat terlibat aktif dalam membahas hal tersebut, dan dilanjutkan dengan kegiatan Sistem Programasi dan RAPB online.

Sesi akhir Temu Pastoral ini ditutup dengan peneguhan oleh Bapa Uskup Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Mgr. Rubi memberikan peneguhan terkait dengan subjek pelayanan umat dan lembaga gereja perlu bergerak bersama agar Nota Pastoral dan ARDAS dapat menjadi panduan nyata bagi pelayanan paroki. Sebagai penutup, peserta mengisi evaluasi melalui barcode, doa penutup dan dilanjutkan dengan menerima berkat oleh Bapa Uskup. Melalui pertemuan pastoral ini Kevikepan Yogyakarta Barat diharapkan bisa semakin berkomitmen untuk terus berjalan bersama, saling menginspirasi, dan menyejahterakan.









