Status lansia (lanjut usia) kerap dikonotasikan sebagai usia yang renta dan tak produktif. Benarkah? Jika menilik aktivitas Sahabat Santa Anna, rupanya konotasi tersebut tak seratus persen benar. Adalah Sahabat Santa Anna, kelompok doa yang beranggotakan para nenek mantan presidium dan pengurus Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah.
Tepat di hari peringatan St Yoakim dan St Anna, Rabu, 26 Juli 2023, mereka merayakan sewindu atau hari ulang tahun ke-8 kelompok doa Sahabat St Anna. Perayaan syukur ini diungkapkan dengan merayakan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rama Yohanes Gunawan Pr bertempat Kantor Pelayanan Pastoral Keuskupan Agung Semarang.
Hadir dalam kegembiraan ini para undangan, diantaranya perwakilan ketua presidium Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah, ketua Wanita Katolik RI Cabang Kota Semarang, Jaringan Persaudaraan Antar Kelompok Doa (Jarkod) Kevikepan Semarang, dan Salam Damai. Tampak pula beberapa bapak, suami dari pengurus Sahabat Santa Anna.
Dalam kesempatan homili, Rama Gunawan mengajak para anggota Sahabat Santa Anna untuk terus meneladan Santa Anna, khususnya meneladan imannya yang tekun.
“Kasih Tuhan itu sepanjang masa dan pertolongan Tuhan itu tepat pada waktunya. Kapan waktunya? Tergantung pada waktunya Tuhan. Dan di situlah letak keutamaan dari Santa Anna dan suaminya. Setelah tiada henti berdoa memohon anak, Santa Anna dikarunia anak ketika ia sudah lansia. Inilah letak keutamaan Santa Anna. Orangtua St Maria ini percaya akan penyelenggaraan Tuhan,” tandas Rektor Seminari Tahun Orientasi Rohani Sanjaya, Jangli, Semarang.
Ia juga menekankan, kehadiran Sahabat Santa Anna ini sungguh-sungguh dibutuhkan oleh Gereja sebagai pendoa-pendoa. “Sahabat Santa Anna dipanggil sebagai pendoa. Berdoa bagi Gereja, dan juga berdoa bagi anak, cucu, suami, keluarga, orang-orang yang membutuhkan doa, dsb.”
Sebagai orang beriman kita harus melibatkan Tuhan dalam setiap aktivitas kita. Karena kita percaya bahwa Gusti ingkang jangkepi, Tuhan yang menyempurnakan.
Sementara itu, penggagas sekaligus pendiri Sahabat Santa Anna, MI Nurning Asia Hermawan berbagi cerita seputar awal mula munculnya kelompok doa ini. Menurutnya, pada awalnya, Sahabat Santa Anna berbentuk paguyuban para ibu yang telah selesai menunaikan masa bakti sebagai pengurus Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah. Kemudian berkembang menjadi kelompok doa.
“Kemudian, anggotanya tidak hanya para ibu saja, melainkan juga para bapak. Dan karena keberadaan kelompok doa ini tidak lepas dari Wanita Katolik RI dengan pelindung Santa Anna, maka kelompok ini menamakan diri sebagai kelompok doa dengan nama: Kelompok Doa Sahabat Santa
Anna,” tandasnya.
Sahabat Santa Anna lahir secara resmi tanggal 26 Juli 2015, bertepatan pesta nama St Anna dan St Yoakim. Dan bergabung dengan Jarkod pada September 2015. Pertemuannya diadakan setiap tanggal 26 atau hari Sabtu keempat di gedung KPP KAS.
Perayaan sewindu Sahabat Santa Anna ini juga ditandai dengan pemberkatan pengurus baru dan pemotongan tumpeng. Pengurus baru periode 2023-2027 diketuai oleh Rosalia Sri Pahlawati Agus. Pemotongan tumpeng dilakukan oleh ketua baru yang diserahkan kepada Rama Gunawan dan kepada pendiri Sahabat Santa Anna, Nurning. (Elwin)