Kegiatan lain untuk menyongsong seabad Wanita Katolik RI adalah Sekolah Perempuan. Sekolah Perempuan ini diselenggarakan di Griya Paseban Semarang, Sabtu-Minggu (8-9/7/23) dengan tema ‘Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah dengan Turut Aktif dalam Menjawab Tantangan untuk Mewujudkan 100% Katolik, 100% Indonesia’. Pembukaan sekolah perempuan tersebut dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini Badan Kesbangpol Jateng serta berbagai ormas seperti PWKI, WHDI, BKOW, Pemuda Katolik, dan YDI Daerah Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu Ketua Presidium Wanita Katolik RI DPD Jateng Veronica Pramadini Puji Utami, M.Pd menyampaikan tujuan diadakannya sekolah perempuan ini.
“Tujuan sekolah perempuan ini adalah sebagai upaya meningkatkan kapasitas anggota dan pengurus dalam perannya di dunia politik dan kebangsaan, melalui menciptakan satu rangkaian atau proses belajar bersama terkait dengan materi-materi yang dapat digunakan untuk menganalisa persoalan-persoalan yang ada di masyarakat berkaitan dengan peran wanita dalam menegakkan NKRI dan keterlibatannya pada pesta demokrasi di
tahun 2024 serta membuat rencana tindak lanjut, yang harapannya semakin menguatkan anggota, serta program yang ada agar lebih implementatif dan memberikan sumbangan bagi masyarakat luas,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng diwakili oleh Kabid Ketahanan Bangsa, Pradhana Agung Nugraha, SSTP, MM, menyatakan mengapresiasi tema sekolah perempuan yang relevan dengan kondisi negara kita menjelang pesta demokrasi dan mengingatkan WKRI mempunyai peran penting sebagai organisasi wanita yang sudah berusia 99 tahun.
Lanjutnya, “Wagub berpesan untuk menjadikan pemilu 2024 sebagai ajang untuk berperan sebagai warga negara, sebagai ibu, istri dan juga berperan dalam kenegaraan, terus menerus meningkatkan kualitas sebagai perempuan dan tugas ormas sebagai penghubung antara pemerintah dan masayarakat dan ikut mengondisikan suasana nyaman.”
Sekolah perempuan ini diikuti oleh pengurus dan anggota WKRI se DPD Jateng ditambah pendidik dari Yayasan Dharma Ibu-YDI se Jawa Tengah dan dipandu oleh Drs Andreas Pandiangan, M.Si dan Dr Taruna Sayoga. Metode pembelajaran yang digunakan dinamis dan partisipatif. Hal ini tampak dari peserta yang sangat antusias mengikuti seluruh proses belajar sampai akhir. Selain itu, peserta juga memperoleh materi tentang Ajaran Sosial Gereja (ASG) yang disampaikan oleh penasehat Rohani WKRI DPD Jateng Rama FX Endra Wijayanta Pr. Seluruh rangkaian kegiatan sekolah perempuan ini ditutup dan diteguhkan oleh Vikjed KAS, Rama YR Edy Purwanto Pr dalam misa peneguhan. (Elwin)