Paroki Macanan. Jumat (31/5/2024) pukul 19.00 WIB, lingkungan Santo Mikhael Srimartani melaksanakan ibadat sembah bakti kepada Hati Yesus Yang Mahakudus. Hal ini terkait dengan estafet/kirab ikon suci Hati Kudus Yesus yang diserahkan oleh Ketua Lingkungan Santo Paulus Jogotirto, Ignatius Suprihadi beserta pengurus, untuk diterimakan oleh Ketua Lingkungan Santo Mikhael Srimartani, Antonius Rahmad Bintoro dan umat yang hadir, untuk digunakan sebagai sarana berdevosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus dalam rangka memperingati dan merayakan pelindung Paroki Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan – Sleman yang pada tahun 2024 ini bertepatan dengan ulang tahun paroki yang ke-4, yang mengusung tema “Berjalan Bersama Menuju Satu Hati”.

Ibadat yang dipimpin oleh Ignatius Suharyono mengawali dengan mengisahkan dari Injil Yohanes, yang diyakini sebagai sumber dari sembah bakti kepada Hati Yesus Yang Mahakudus, Hati-Nya yang ditusuk tombak mengeluarkan air dan darah. Para Bapa Gereja memandang air dan darah yang mengalir dari hati Yesus yang ditusuk tombak itu sebagai lambang Pembaptisan (air) dan Ekaristi (darah), dua sakramen dasar dalam gereja.
Dalam air dan darah itu kita dikuduskan dan ditebus dari dosa. Dan dalam hati-Nya, kita mengalami kerahiman Allah dan kehendak-Nya yang tak terbatas untuk menjalin relasi dengan umat manusia. Oleh karena itu, bagi gereja Hati Yesus adalah sumber belas kasih dan kerahiman Allah. Dan hanya dalam belas kasih dan kerahiman-Nya, kita mempunyai harapan untuk menerima keselamatan.

Secara istimewa, Santa Maria Margareta Alacoque, seorang suster di Prancis, menerima penampakan dari Hati Kudus Yesus pada tahun 1673 sampai 1675. Kepadanya, Yesus menganjurkan kebaktian khusus kepada Hati Kudus-Nya dengan menerima Tubuh Kristus setiap Jumat Pertama dalam tiap bulan, melaksanakan Jam Suci dengan berdoa di depan Sakramen Mahakudus selama 1 jam setiap Kamis malam untuk memperingati Yesus di Taman Getsemani dan perayaan Hati Yesus Yang Mahakudus. Inilah awal dari tradisi Misa Jumat Pertama yang sering kita rayakan sekarang ini. Semua pengalaman ini ditulis oleh St. Maria Margareta Alacoque dan menjadi sebuah buku yang berjudul “Devosi kepada Hati Kudus”. Buku ini mendukung semakin menyebarnya sembah bakti kepada Hati Yesus Yang Mahakudus ini. Kemudian pada tahun 1856, Paus Pius IX menetapkan Pesta Hati Yesus Yang Mahakudus bagi gereja universal. Dan pada tahun 1899, Paus Leo XIII menetapkan sebagai Hari Raya yang dirayakan pada hari Jumat, 19 hari setelah Hari Raya Pentakosta.
Demikian perjalanan penghayatan iman gereja atas Hati Yesus Yang Mahakudus. Hati Kudus-Nya menjadi sumber dan bukti cinta kasih-Nya ysng sungguh besar kepada manusia. Cinta yang selalu berkobar memberikan kehangatan bagi setiap jiwa walau tetap menanggung luka atas dosa kita. Bagi kita yang berlindung pada Hati-Nya Yang Mahakudus, sudah sepantasnya untuk menghaturkan sembah bakti. Bukan lagi merupakan pilihan, namun merupakan keharusan yang pantas dan benar untuk kita lakukan.

Oleh karena itu sangat diharapkan semua umat Paroki Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan melakukan sembah bakti kepada Hati Yesus Yang Mahakudus setidak-tidaknya dengan merayakan misa Jumat Pertama yang dilanjutkan dengan adorasi.
Terlebih dari itu, sudah pantas dan benar pula bahwa hidup seluruh umat Paroki Tyas Dalem Macanan didasari oleh semangat belas kasih Tuhan Yesus Kristus sendiri. Dengan demikian, melalui kita semua terpancarlah kemurahan hati dan belas kasih Tuhan kepada siapapun juga.
Semoga dengan adanya ikon Hati Yesus Yang Mahakudus ini bisa menjadi penyemangat umat di lingkungan, wilayah, dan paroki untuk lebih semangat dalam beribadah menjalani imannya.