4.000 Pohon Ditanam Pemuda Lintas Agama di Lereng Gunung Gajah dan Potro

Twitter
WhatsApp
Email
Upaya pemulihan kawasan rawan longsor di Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, kembali mendapat dorongan kuat melalui kegiatan Gerakan Ekologis dan Program Kampung Iklim (Proklim) yang digelar Minggu (7/12).

Banyubiru – Upaya pemulihan kawasan rawan longsor di Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, kembali mendapat dorongan kuat melalui kegiatan Gerakan Ekologis dan Program Kampung Iklim (Proklim) yang digelar Minggu (7/12). Aksi tersebut mempersatukan Pemuda Katolik Kabupaten Semarang, KNPI, serta organisasi pemuda lintas agama dengan dukungan Pemerintah Desa Kebumen, Pemerintah Kecamatan Banyubiru, dan Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Wilayah III.

Dalam kegiatan ini ditanam 4.000 bibit pohon dari berbagai jenis, meliputi tanaman buah, konservasi air, dan tanaman penahan longsor. Bibit tersebut berasal dari bantuan BPDAS Pamali Jratun Semarang serta kontribusi swadaya warga. Penanaman dilakukan di dua titik utama: lereng Gunung Gajah dan Gunung Potro, area yang pada tahun 2024 mengalami kejadian longsor signifikan.

Peserta dari lintas agama menanam di hutan

Para peserta melakukan penanaman dengan menempuh jalur menanjak dan beberapa titik hutan rakyat, termasuk lokasi yang sehari sebelumnya kembali mengalami longsor kecil. Langkah ini menunjukkan bahwa kegiatan bukan sekadar seremoni, melainkan intervensi langsung pada kawasan kritis.

Sebagian bibit buah seperti jambu biji, kepel, dan matoa ditanam di area lebih tinggi untuk mendukung keberlangsungan satwa liar, terutama monyet ekor panjang (MEP) yang kerap turun ke permukiman akibat keterbatasan pakan alami.

Ketua Pemuda Katolik Kabupaten Semarang, Nicolaus Kevin, yang juga Wakil Ketua KNPI Bidang Lingkungan Hidup, menegaskan bahwa gerakan ini dirancang berkelanjutan. “Ini baru langkah awal. Kami sudah menjadwalkan kegiatan pemupukan dan pemantauan pertumbuhan bibit tiga bulan mendatang,” ujarnya.

Peserta aksi berasal dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari Pemerintah Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, TNI, Polri, hingga organisasi pemuda seperti Pemuda Katolik, GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, GAMKI, BANSER, KOKAM, BRIGSENA, IPNU, IPPNU, serta kelompok pecinta alam PALGITRO. Kader Pemuda Katolik dari Kota Semarang, Salatiga, Kendal, dan PASKOKAT Jawa Tengah turut ambil bagian.

Gerakan ini sekaligus mendukung prioritas program Pemuda Katolik Komda Jawa Tengah, yang menempatkan lingkungan hidup sebagai salah satu fokus utama selain pendidikan dan karya sosial. Melalui kolaborasi lintas agama dan lintas sektor ini, Desa Kebumen berharap ekosistem di perbukitan Gajah–Potro dapat pulih, terawat, dan terus dijaga dari risiko bencana serupa di masa mendatang.