Muntilan, 23 November 2024 – 185 peserta dari 83 komunitas dalam payung Kevikepan Kategorial Keuskupan Agung Semarang bersama-sama mengikuti Temu Pastoral Keuskupan Agung Semarang 2024 di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan. Temu Pastoral dengan tema ‘Tinggal dalam Kristus dan Berbuah, Menjadi Semakin Katolik dan Semakin Apostolik dalam Perubahan Masyarakat’ ini dibuka oleh Romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr (Romo Santo) selaku Vikaris Episkopal Kategorial. Romo Santo mengungkapkan kegembiraannya karena banyak komunitas yang dapat hadir. Beliau juga berharap agar komunitas-komunitas ini dapat terus berkomunikasi dan bersinergi bersama menghidupi tema dalam Temu Pastoral untuk melaksanakan program komunitas di tahun 2025 mendatang.
Vikaris Jendral Romo Fransiskus Xaverius Sugiyana, Pr menekankan dalam Temu Pastoral ini supaya baik kevikepan teritorial dan kevikepan kategorial memiliki gerak yang sama dalam karya Keuskupan Agung Semarang. Temu Pastoral kali ini diawali dengan kilas balik Temu Pastoral online pada 1 Oktober 2024 yang lalu. Romo Sugiyana juga mengajak untuk seluruh peserta melaksanakan program-program prioritas yang memperkuat kekatolikan. Formatio Iman Berjenjang dan Berkelanjutan (FIBB) juga menjadi highlight dalam Temu Pastoral kali ini dengan prioritas utama kelompok PIA dan PIR.
Tim Litbang yang diwakili oleh Romo Bambang Irawan, SJ memaparkan berbagai data survei yang melibatkan umat Keuskupan Agung Semarang dan mengajak peserta untuk ‘Membaca Tren Kekatolikan dan Kerasulan’. Dalam pemaparannya Romo Bambang menjelaskan bagaimana tren sosial 2025, dimana terjadi integrasi teknologi semakin menyatu dengan kehidupan harian kita, pergeseran bentuk kerja dan ekonomi karena kemajuan teknologi informasi dan perubahan sosial-politik-hukum, hingga bagaimana evolusi Pendidikan karena adanya integrasi Artificial Intelligent. Dalam pemaparannya Romo Bambang juga menjelaskan dampak trend sosial yang terjadi akhir-akhir ini.
Bapa Uskup Mgr. Robertus Rubiyatmoko memaparkan Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang 2025 ‘Tinggal dalam Kristus dan Berbuah: Semakin Katolik dan Semakin Apostolik di Tengah Perubahan Masyarakat’. Mgr. Rubi menekankan tema tersebut diwujudkan melalui lima fokus utama yaitu Kekatolikan, Kerasulan, Kebangsaan, Kerjasama/Sinergi, dan Profesionalitas. Bapa Uskup juga mengajak seluruh peserta untuk memberikan perhatian pada FIBB yang melibatkan beragam jenjang usia (PIUD – PIA – PIR – PIOM – PIOD – PIUL) dan memiliki fokus di kelompok PIA dan PIR. Bapa Uskup juga mengajak supaya kesaksian iman katolik ditampakkan melalui beriman yang Cerdas, Tangguh, Misioner, dan Dialogis.
Dalam kesempatan ini, Mgr. Rubi juga menjelaskan agenda penting di tahun 2025 dimana Keuskupan Agung Semarang akan merayakan ulang tahun ke 85 dan bersama merayakan Tahun Yubelium 2025. Bapa Uskup mengharapkan seluruh umat juga berperan aktif berpartisipasi dalam memeriahkan acara tersebut.
Setelah sesi pemaparan materi, peserta dibagi dalam kelompok untuk sharing dan berdiskusi mengenai topik pendampingan. Dalam kesempatan ini, banyak kelompok menyampaikan beragam insight yang bisa dijadikan inspirasi kelompok lain dalam Menyusun program tahun 2025. Salah satu peserta Ibu Fenny Yuni Andari dari Komunitas Domus Cardis merasa tergelitik mendengar pemaparan pemateri pada Temu Pastoral ini. Menurut Ibu Fenny, FIBB harus diterapkan di semua keuskupan tidak hanya di Keuskupan Agung Semarang, dengan insight tersebut beliau juga berharap supaya FIBB tidak hanya menjadi agenda saja namun bisa diturunkan dalam program dan direalisasikan bersama.
Di akhir sesi, Romo Deny menyampaikan laporan kegiatan Sinode Pendidikan Keuskupan Agung Semarang. Dalam kesempatan ini, Romo Deny menawarkan strategi konkret untuk karya dalam dunia Pendidikan dengan ciri khas institusi Pendidikan katolik. Selanjutnya Romo Bernadus Himawan, Pr memaparkan program sosial Caritas. Dimana Romo Bernad menekankan kepedulian terhadap sesama utamanya adalah lansia. Bapak Joko juga memperkenalkan Pastoral Education Traning Center (PETC) yang berfokus dalam mengembangkan kajian pastoral untuk pelatihan dan akan dimulai pada tahun 2025 mendatang.