Dalam dunia yang sering kali dipenuhi oleh ketidakadilan dan ketidakpedulian, pemimpin yang adil dan berani berkorban menjadi sosok yang sangat dirindukan. Mereka adalah cahaya di tengah kegelapan, yang menunjukkan bahwa masih ada harapan bagi dunia yang lebih adil dan penuh kasih. Dengan menjadi pemimpin yang adil dan berani berkorban, kita tidak hanya mengubah kehidupan kita sendiri tetapi juga kehidupan orang lain di sekitar kita.
Kita mengingat salah satu pernyataan Bapa Suci Fransiskus, yang baru-baru ini melakukan kunjungan apostolik di Indonesia, 3-6 September 2024, yang menyedot perhatian banyak kalangan karena kesederhanaannya. “Cinta kasih politik terungkap dalam keterbukaan untuk semua. Terutama mereka yang memikul tanggung jawab pemerintahan, dipanggil untuk berkorban demi memungkinkan perjumpaan, dan mencari titik-titik temu, setidaknya dalam beberapa masalah. Mereka tahu bagaimana mendengarkan sudut pandang orang lain dengan memberi ruang kepada setiap orang. Dengan berkorban dan bersabar, seorang pemimpin dapat membantu menciptakan realitas polihedron yang indah di mana setiap orang mendapat tempat.” (Fratelli Tutti, 2020, art. 190).
Mari kita mendalami hal ini bersama dalam: “NGANGSU” Ngobrol Asik Ning Sinau bersama narasumber: RD. Thomas Ulun Ismoyo: Wakil Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta & Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia serta Bp. Stefanus Pramono: Jurnalis Tempo di Kanal Youtube KOMSOS Keuskupan Agung Semarang.
Berkah Dalem.