Semarang – Dalam semangat menjaga kelestarian alam dan mempererat kerukunan sosial, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Semarang menggelar aksi lingkungan bertajuk “Merawat Bumi Lestari Alamku” di bantaran Sungai Banjir Kanal Barat Semarang, Minggu (19/10/25).

Kegiatan yang diikuti sekitar 250 peserta ini melibatkan berbagai organisasi masyarakat, perempuan, dan pemuda lintas agama, seperti Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Semarang, Muslimat NU, Pemuda Katolik, Pelita (Persaudaraan Lintas Agama), serta PKK Kelurahan dan anggota WKRI dari cabang hingga ranting.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta melakukan kerja bakti membersihkan area sungai, menebar 10 ribu benih ikan (nila dan tawes), menuangkan ratusan botol eco enzyme, dan melakukan pilah sampah plastik sebagai upaya menjaga ekosistem sungai dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Kegiatan ini difasilitasi oleh Kesbangpol Kota Semarang. Sedangkan benih ikan merupakan bantuan dari Dinas Perikanan Kota Semarang.
Ketua WKRI DPC Kota Semarang, Agnes Heny Jusya Prastini, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk merawat bumi sekaligus memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman.
“Kami ingin menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekaligus mempererat sinergi antarormas agar Kota Semarang menjadi tempat yang rukun, damai, dan lestari,” ujar Heny.

Ketua panitia kegiatan, Anna Sri Harwati Mudi, menjelaskan bahwa benih ikan yang ditebar dibagi ke dalam beberapa kelompok tebar agar lebih merata.
“Selain eco enzyme dari anggota WKRI, kami juga mendapat dukungan dari SMP Marsudirini Maria Goretti yang menyumbangkan eco enzyme,” jelas Anna.

Pendamping rohani WKRI Cabang Kota Semarang, Romo Synesius Suyitno, SJ turut hadir dan mengapresiasi semangat lintas komunitas dalam kegiatan tersebut. Ia berharap aksi seperti ini dapat menjadi kegiatan rutin di wilayah lain.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi persembahan kita bersama untuk alam, anugerah Allah yang sungguh-sungguh kita butuhkan. Air sungai ini kelihatan tenang, namun harapannya airnya masih cukup sehat. Sehingga ikan yang pagi ini kita taburkan bisa tumbuh dan sehat. Gerakan ini sekaligus juga menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa menjadi sarana membangun kerukunan lintas iman,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan GOW Kota Semarang, Wijayanti, memberikan apresiasi kepada WKRI yang telah merangkul berbagai organisasi untuk berkolaborasi mewujudkan ajakan Wali Kota Semarang dalam mewujudkan “Semarang Bersih”.
Kegiatan “Merawat Bumi Lestari Alamku” ini menjadi simbol nyata kolaborasi lintas komunitas di Kota Semarang — tidak hanya menjaga ekosistem sungai, tetapi juga menumbuhkan solidaritas sosial demi lingkungan yang lebih sehat dan masyarakat yang semakin harmonis. (BD Elwin)