Seminar Liturgi untuk Menghidupi Perjumpaan Sejati dengan Kristus

Twitter
WhatsApp
Email
Dengan semangat membangun iman umat melalui pemahaman liturgi yang mendalam, Gereja Katolik Santo Franciscus Xaverius Kebon Dalem Semarang, menyelenggarakan Seminar Liturgi bertema “Berliturgi dengan Sukacita” pada Jumat, 16 Mei 2025, pukul 18.00 WIB.

Kebon Dalem – Dengan semangat membangun iman umat melalui pemahaman liturgi yang mendalam, Gereja Katolik Santo Franciscus Xaverius Kebon Dalem Semarang, menyelenggarakan Seminar Liturgi bertema “Berliturgi dengan Sukacita” pada Jumat, 16 Mei 2025, pukul 18.00 WIB. Bertempat di gereja, kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 194 umat, dan diinisiasi oleh Tim Pelayanan Evangelisasi bekerja sama dengan Bidang Liturgi Paroki Kebon Dalem.

Romo Marta, Guru Besar Teologi Liturgi dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Seminar ini menghadirkan narasumber Romo Prof. Dr. E. P. D. Martasudjita, Pr., seorang Guru Besar Teologi Liturgi dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dikenal luas sebagai pengajar dan penulis dalam bidang liturgi Gereja Katolik. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Romo Yustinus Slamet Witokaryono, Pr., Pastor Paroki Kebon Dalem, dilanjutkan doa pembuka oleh ibu Yenny Octavia selaku Ketua Bidang Liturgi.

Suasana Seminar Liturgi di Paroki Kebon Dalem

Dalam sesi pertama, Romo Marta menekankan bahwa sukacita sejati dalam liturgi berakar pada perjumpaan dengan Kristus yang nyata dan hidup dalam Perayaan Ekaristi. Ia mengutip Paus Fransiskus yang menegaskan bahwa sukacita seorang Kristiani bukan berasal dari kekayaan duniawi, melainkan karena telah mengalami kasih Yesus yang hadir di tengah-tengah umat. Ekaristi disebut sebagai momen perjumpaan yang istimewa, pasti, dan nyata dengan Kristus.

Setelah sesi pertama selesai, para peserta menikmati waktu istirahat dan makan malam bersama. Suasana santai namun hangat semakin terasa saat sesi ice breaking dan pembagian doorprize berlangsung, mencairkan suasana sekaligus menambah semangat peserta.

Antusias para peserta bertanya saat sesi tanya jawab

Acara dilanjutkan dengan sesi kedua, yang mengangkat tema khusus tentang Adorasi Ekaristi. Romo menjelaskan bahwa adorasi bukan sekadar praktik devosi tambahan, melainkan saat istimewa untuk berdiam dan “berjemur” dalam kehadiran Kristus Sang Terang Dunia. Ia menjelaskan makna adorasi secara mendalam sebagai penyembahan penuh cinta, sekaligus bentuk kontak pribadi yang intim antara umat dan Kristus dalam Sakramen Mahakudus. Dalam adorasi, yang paling penting adalah kehadiran kita di hadapan Tuhan, bukan kata-kata atau lamanya waktu doa. Sesi ini ditutup dengan tanya jawab interaktif, di mana umat menyampaikan pertanyaan seputar praktik liturgi, devosi pribadi, hingga peran pribadi dalam membentuk budaya liturgi yang hidup.

Romo Wito memberikan patung Santo Fransiskus Xaverius kepada Romo Marta

Setelah itu, Ibu Yenny Octavia selaku Ketua Bidang Liturgi menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah hadir dan mengikuti seminar dengan antusias. Selanjutnya, Romo Wito memberikan sebuah patung Santo Fransiskus Xaverius kepada Romo Marta, sebagai tanda penghargaan dan ungkapan terima kasih atas kesediaannya menjadi narasumber dalam seminar ini. Sebagai penutup, MC mengajak seluruh peserta untuk berdoa bersama, dilanjutkan sesi foto bersama seluruh panitia dan para pemenang doorprize.

Melalui kegiatan ini, Paroki Kebon Dalem kembali menegaskan pentingnya liturgi sebagai pusat hidup iman umat Katolik, bukan sekadar sebagai ritus, melainkan sebagai perjumpaan pribadi dengan Kristus yang menghidupkan. Harapannya, semangat “Berliturgi dengan Sukacita” dapat terus dihidupi dalam Perayaan Ekaristi harian dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari umat. (Komsos Kebon Dalem).