Seminar “How to Become a Content Creator” Bekali UMKM Kuasai Media Sosial

Twitter
WhatsApp
Email
Paroki Santo Mikael Semarang Indah menggelar seminar bertajuk “How to Become a Content Creator” pada Rabu (24/9/2025) di Ruang Fransiskus, Gereja Santo Mikael Semarang Indah.

Semarang Indah – Paroki Santo Mikael Semarang Indah menggelar seminar bertajuk “How to Become a Content Creator” pada Rabu (24/9/2025) di Ruang Fransiskus, Gereja Santo Mikael Semarang Indah. Acara ini terselenggara berkat kolaborasi Tim Pelayanan (Timpel) Pengembangan SDM, Bidang Penelitian dan Pengembangan, bersama Timpel Pengembangan Sosial Ekonomi, Bidang Pelayanan Kemasyarakatan.

Seminar yang berlangsung dari pukul 18.00 hingga 21.00 WIB itu diikuti sekitar 60 peserta. Tidak hanya umat Paroki Semarang Indah, sejumlah peserta dari paroki lain di Kota Semarang serta perwakilan Pemuda Katolik Komcab Semarang turut hadir.

Joshua memaparkan strategi praktis menciptakan konten yang berpotensi viral kepada peserta yang hadir. (Foto: Panitia)

Sebagai narasumber utama, Joshua Prasetyo Widjojo, Branch Director Social Bread Semarang , memaparkan strategi praktis menciptakan konten yang berpotensi viral. Materi yang dibahas meliputi pemahaman algoritma media sosial, menciptakan konten relevan, pentingnya Call to Action (CTA), penentuan Unique Selling Point (USP), hingga analisis perjalanan konsumen dari melihat konten hingga melakukan pembelian.

Acara dibuka dengan sambutan Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Francois Joseph Andri Ariawan. Dalam sesi pemaparan, Joshua mengajak peserta berinteraksi melalui permainan kreatif, dilanjutkan dengan tanya jawab yang berlangsung sekitar 45 menit.

Narasumber utama, Joshua Prasetyo Widjojo, Branch Director Social Bread Semarang (tengah), bersama Kabid Pelayanan Kemasyarakatan dan Kabid Litbang Paroki Semarang Indah. (Foto: Panitia)

Seminar ditutup oleh Kepala Bidang Pelayanan Kemasyarakatan, Benedictus David Fabianto. Ia menyampaikan harapannya agar pengetahuan yang diperoleh dapat membantu umat, khususnya pelaku UMKM, memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan komunitas. (BD Elwin)