Semarang – Soegijapranata Catholic University (SCU) bersama Komisi Keluarga (Komkel) Kevikepan Semarang, Keuskupan Agung Semarang (KAS), mengadakan talkshow “Ruang Keluarga: Menata Kompas Harapan” di Gedung Antonius, Kampus 1 SCU Bendan, Sabtu (6/12/25). Kegiatan hybrid ini digelar untuk membekali keluarga dan Tim Pastoral Keluarga Paroki dalam menghadapi dinamika serta tantangan kehidupan keluarga masa kini.

Talkshow menghadirkan dua narasumber: Guru Besar Fakultas Psikologi SCU, Prof. Dr. Christin Wibhowo, M.Si., Psikolog, serta Ketua Komkel Kevikepan Semarang, Romo Yohanes Febbry Bagas Pamungkas, MSF. Keduanya memberikan perspektif psikologis dan spiritualitas Kristiani terkait pendampingan keluarga.

Dalam paparannya, Prof. Christin menegaskan bahwa perkembangan anak tidak bisa dilepaskan dari peran keluarga di setiap tahap usia. Ia menyebut kualitas relasi dalam keluarga menentukan terbentuknya karakter dan ketahanan emosional anak hingga dewasa. “Pendampingan pada setiap fase perkembangan menjadi fondasi penting bagi masa depan anak,” ujarnya.

Sementara itu, Romo Bagas mengangkat teladan Keluarga Kudus Nazareth sebagai model spiritualitas keluarga Kristiani. Ia menjelaskan bahwa sikap decentered, yakni menempatkan Kristus sebagai pusat hidup, menjadi kunci menjaga keutuhan cinta di dalam keluarga. Ia juga mendorong budaya family time dan digital detox melalui doa bersama, makan bersama, dan percakapan tanpa gawai.

Rektor SCU, Ir. Robertus Setiawan Aji Nugroho, S.T., M.Comp.IT., Ph.D, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di kampus. Mengacu pada tema Natal Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”, SCU ingin menghadirkan program yang memperkuat pelayanan pendampingan keluarga di lingkungan KAS.
“Kami berharap forum ini menjadi ruang untuk saling berbagi pengalaman dan memperkuat peran para pendamping keluarga di paroki,” ujarnya.
Acara diikuti peserta dari berbagai paroki di Kevikepan Semarang dan ditutup dengan ajakan untuk terus mempererat ikatan keluarga demi ketahanan iman dan relasi di tengah perubahan zaman. (BD Elwin)