Semarang – Minggu, tanggal 21 Januari 2024 bertempat di KPP Imam Bonjol, Sekretariat Bersama Indonesia Damai Kevikepan Semarang mengajak semua unsur dari bidang kemasyarakatan paroki, para biarawan-biarawati, perwakilan organisasi masyarakat Katolik dan para calon legislatif Katolik bertemu dan bersinergi bersama membawa Gereja Katolik sebagai duta damai di masyarakat. Hadir pada kesempatan itu untuk menyapa dan meneguhkan para calon legislatif Katolik, Romo FX. Sugiyana, Pr selaku Vikaris Episkopalis Semarang dan Bapak Andreas Pandiangan selaku Tim Satgas Pemilu Keuskupan Agung Semarang.
Romo Vikep berharap bahwa para calon legislatif Katolik dan para fungsionaris kemasyarakatan paroki menjadikan momentum Pemilu 2024 ini sebagai ajang mengaktualkan visi politik kebangsaan, yaitu jiwa Pancasila dan membangun kepentingan bersama. Romo Vikep juga berharap umat Katolik dewasa ini mengemban seperti apa yang dikatakan Paus Fransiskus dalam Ensiklik Fretelli Tutti Artikel No. 88, yaitu mampu memprioritaskan dan menjunjung kepentingan bersama dengan “keluar dari diri sendiri”. Dari kedalaman setiap hati, kasih menciptakan ikatan dan memperluas keberadaan ketika ia membawa orang keluar dari dirinya sendiri menuju orang lain. Maka, para calon legislatif Katolik diharapkan mampu menjadi “punggawa” bagi umat mewakili karya kerasulan awam, khususnya kerasulan politik.
Bapak Andreas mengajak para calon legislatif Katolik dan para fungsionaris kemasyarakatan paroki memahami kepentingan Pemilu yang bukan hanya sekedar suara melainkan juga kontribusi bagi masa depan Indonesia. Tanggungjawab ini harus diupayakan agar Pemilu berjalan dengan “Luber dan Jurdi”. Maka, umat Katolik diharapkan menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggungjawab. Umat Katolik diharapkan menggunakan hak pilih di tanggal 14 Februari 2024 dan tidak terlibat (langsung maupun tidak langsung) dengan segala bentuk politik uang. Begitupun teruntuk para calon legislatif Katolik, Bapak Andreas berpesan agar mewujudkan Sila IV Pancasila guna memperjuangkan dan merealisasikan terwujudnya kemajuan bersama, memanfaatkan secara efektif dan efisien berbagai metode kampanye secara santun dan beretika. Begitu juga hendaknya para caleg Katolik memahami bahwa kampanye merupakan bagian pendidikan politik yang bermuara pada partisipasi pemilih di pemilu, dan terutama menghindari diri ikut dalam arus politik uang.
Dalam kegiatan sapaan pastoral pemilu ini, ada beberapa diskusi yang mengemuka, terutama mengenai mekanisme sosialisasi para caleg Katolik kepada umat. Diharapkan ruang sosialisasi tidak menggunakan momen ibadah atau Perayaan Ekaristi, melainkan bekerjasama dengan ketua atau pamong lingkungan untuk langsung menyapa umat di lingkungan. Disamping itu, Kevikepan Semarang dan UPP Kemasyarakatan akan memberikan sosialisasi melalui profil caleg Katolik secara online melalui web dan jejaring media sosial.
Pertemuan ini terbilang menggembirakan karena tingkat partisipasi kehadiran dari para penggiat bidang kemasyarakatan paroki yang antusias, begitu juga para caleg Katolik dari berbagai macam partai dan biarawan-biarawati. Total peserta hingga mencapai 120an orang, dan kehadiran caleg Katolik yang mewakili hampir semua partai dari tingkat DPD, DPR, DPRD Provinsi hingga DPRD Kabupaten/Kota. (Pur)
Bahan presentasi http://tinyurl.com/BAHAN-SAPAAN