Pada tanggal 21 Mei 2023, Komisi Kateketik (Komkat) Kevikepan Semarang menyelenggarakan pertemuan secara Zoom mengundang para penggiat Bidang Pewartaan dan Evangelisasi Paroki untuk mengenalkan draft Modul Katekese Anak Dalam Keluarga. Dalam kesempatan itu, hadir kurang lebih 50 peserta dari berbagai paroki-paroki di Kevikepan Semarang.
Kegiatan dibuka dengan pengantar dari Romo Herman Yoseph Singgih Sutoro, Pr sebagai Ketua Komkat Kevikepan Semarang. Romo Herman mengajak bahwa melalui modul ini diharapkan nantinya orang tua menyadari pentingnya pendidikan iman anak, dan orang tua tidak hanya sebagai guru pertama dan utama dalam keluarga, namun juga berperan menjadi katekis pertama yang mengenalkan tata kebiasaan hidup orang Katolik. Maka, modul ini diprioritaskan dulu untuk modul pendidikan iman anak usia dini.
Lalu pemaparan selanjutnya adalah mengenai konsep dasar modul yang disampaikan oleh Tim Komkat Kevikepan Semarang, Bapak Yustinus Windrawanto dan Bapak Gregorius Daru. Dalam pemaparannya ini, disampaikan mengenai ringkasan isi dan materi Modul Katekese Anak Dalam Keluarga. Diharapkan nantinya modul pendidikan iman anak di dalam keluarga ini dapat memberikan sebutir gagasan sederhana bagaimana mengoptimalkan kebiasaan-kebiasaan yang mampu menumbuhkan iman sejak dini. Modul menggunakan pendekatan ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection dan Extension). Pendekatan yaitu dengan pengantar (Introduction), lalu diajak untuk memahami sebuah pemikiran atau kajian tertentu (Connection). Setelah memahami sebuah kajian, lalu diajak untuk mempraktekkan (Application), dan kemudian merefleksikan dan memperluas atau menindaklanjutinya (Reflection dan Extension).
Dalam modul juga dijelaskan 10 unit yang berisi tahap-tahap yang diantar dengan Unit Pertama yang berbicara mengenai Orang tua Sebagai Katekis Pertama dan Utama. Lalu pada unit selanjutnya akan memaparkan tips dan upaya sederhana dalam memberikan ASUHAN IMAN yang pada intinya memberikan pendekatan-pendekatan sederhana doa, simbol dan tradisi keimanan dalam keluarga dari usia 0 – 60 bulan (0 – 5th). Modul ini mengajak memanfaatkan paham dan dasar-dasar soal pengasuhan yang efektif, termasuk seberapa dekat, hangat, dan bagaimana gaya orang tua memfasilitasi transmisi iman melalui tradisi doa dan asuhan iman sejak dini.
Dalam pertemuan zoom meeting ini juga ada diskusi untuk memperdalam masukan-masukan menyangkut draft modul. Modul nantinya diharapkan praktis dan ditujukan agar mempermudah calon orang tua dan orang tua muda. Diharapkan dikemas semenarik mungkin dan sepraktis mungkin. Modul juga diharapkan memperkaya Bahan Kursus Perkawinan yang dapat juga menjadi modul bagi orangtua baptis bayi. Harapannya, nanti para orang tua dan praktisi katekese keluarga dapat mengoptimalkan implementasi bagi peningkatan pendidikan iman anak usia dini dalam keluarga. (Pur)