Semarang – Tim Peduli Pendidikan (TPP) Kevikepan Semarang dalam hal ini Yayasan Insan Sekolah Kasih (YISK) menggelar kegiatan zero tolerance kekerasan terhadap anak dan menciptakan lingkungan damai di lingkungan sekolah, yang diselenggarakan di Atrium Mall Tentrem, Kota Semarang, Selasa (12/11/24). Kegiatan anak muda ini didukung oleh Indika Foundation, berkolaborasi dengan Sahabat Kapas dan bermitra dengan enam sekolah di Kota Semarang dan Kota Surakarta.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kolaborasi, memperluas gerakan peacebuilding, menggugah kepedulian anak muda untuk melakukan aksi nyata mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman, bebas kekerasan. Program ini diharapkan dapat menjadi ruang dialog dan kolaborasi antar siswa, yang diharapkan dapat mendorong terbentuknya solusi damai dan memperkuat toleransi di tengah masyarakat yang beragam.
“Aksi kolaborasi bertema ‘Peace in Harmony, Meraih Prestasi Tanpa Bully’ ini melibatkan berbagai kalangan, termasuk pemuda, tokoh agama, akademisi, dan perwakilan pemerintah daerah. Kurang lebih 300 pelajar dan pendidik dari 30 SMP, SMA dan SMK serta komunitas anak muda di Kota Semarang dan sekitarnya berpartisipasi dalam kegiatan ini,” papar Gabriel Mario wakil ketua panitia kegiatan ini.
Koordinator acara dari YISK, Hartanti Nugraheni mengatakan, aksi kolaboratif ini merupakan bagian dari Program ANDALAN (Anak Muda Berdaya, Lingkungan Aman dan Nyaman, Bebas Kekerasan), kolaborasi YISK, Sahabat Kapas dan Indika Foundation. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi serangkaian dialog interaktif, workshop pengembangan kapasitas anak muda sebagai penggerak perdamaian dan peer-education yang mencakup pengetahuan dan skill manajemen konflik, perlindungan diri dan perilaku damai dalam merespon isu-isu yang kerap menjadi pemicu kekerasan terutamanya di lingkungan sekolah.
Puncak rangkaian aksi peacebuilding ini diwujudkan melalui aksi kolaboratif 6 sekolah mitra dalam acara talkshow, gelar seni dan edukasi. Aksi kolaboratif ini didukung pula oleh Bank Indonesia, Soegijapranata Catholic University (SCU), Restu Grup, Rotary Club of Semarang Arjuna, Tentrem Mall dan Paper Star.
Sementara itu Ketua YISK, Yosef Indra Suryajaya, menyatakan, “Kami percaya bahwa perdamaian bukan hanya soal tidak adanya kekerasan, tetapi soal bagaimana masyarakat dapat hidup berdampingan dengan saling menghargai. Melalui aksi peacebuilding ini, kami berharap dapat memperkuat jalinan persaudaraan dan membangun kepercayaan di antara warga Semarang dan sekitarnya, dimulai dari anak muda yang menjadi masa depan bangsa dan negara kita. Karena kami berprinsip, anak muda adalah kekuatan sebagai pelaku dan penggerak perubahan”.
Selain fokus pada aksi langsung, YISK juga bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk memasukkan materi pendidikan perdamaian dalam kurikulum. Harapannya dapat menanamkan nilai-nilai toleransi, empati, dan kerja sama pada generasi muda. Institusi yang bekerja sama diantaranya adalah SMA Pangudi Luhur Don Bosko Semarang, SMA Kebon Dalem Semarang, SMK Nusaputera 1 Semarang, SMK Fransiskus Semarang, SMK Tarcisius Semarang, SMP Kebon Dalem Semarang, dan SMK Negeri 6 Surakarta.
Sebagai badan hukum dari TPP Kevikepan Semarang, YISK adalah organisasi non-pemerintah yang berdedikasi pada bidang pendidikan dan berfokus pada pengembangan kurikulum berbasis vokasi, peningkatan kapasitas kepala sekolah, guru, dan siswa, serta membangun perdamaian dan inklusi sosial di Indonesia. Sejak didirikan, YISK telah aktif dalam program pemberdayaan masyarakat di sektor sekolah dan advokasi yang berfokus pada peningkatan kapasitas sekolah dan pemeliharaan perdamaian serta penghargaan terhadap keberagaman budaya. (BD Elwin J)