Twitter
WhatsApp
Email
Paroki Hati Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran

Paroki Hati Santa perawan maria tak bercela kumetiran

Jadwal Misa

Harian
05.30
Jumat Pertama
Pagi 05.30
Sore / Malam 17.30
Sabtu 
Sore / Malam 18.00
Minggu 
Pagi 6.00 | Pagi 8.00 | Sore 17.00 | Malam 19.00

  • Jl. Kemetiran No.13, Pringgokusuman, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55272
  • (0274) 518-586, 512-817
  • stmariatakbercela@gmail.com
  • Www.kas.or.id
  • Gereja Kumetiran

Profil Paroki

Sekilas

Paroki HSP Maria Tak Bercela Kumetiran memiliki sejarah yang cukup panjang dan terkait erat dengan usaha misi dan situasi politik pada waktu itu. Pada tahun 1922, Rm Frans Strater SJ, seorang pim­pinan Jesuit di Yogyakarta mencoba mengembangkan kerasulan pewartaan dan menanamkan ajaran Gereja Katolik di wilayah Yogya­karta. Tujuannya agar Kerajaan Allah dapat dikenal, diketahui dan dirasakan oleh masyarakat. Ia setiap hari mengadakan kunjungan ke pedesaan-pedesaan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Sejarah

Rm Strater SJ mendirikan beberapa sekolahan termasuk di antaranya Sekolah Guru Agama. Untuk men­dukung pendidikan tersebut, Rm. Frans Strater SJ juga mendirikan As­rama khusus bagi siswa-siswi SGA.Atas bantuan KRT Harjokusuma, seorang Bupati yang kemudian menjadi Patih KPH Danurejo VIII, Rm. Frans Strater mendapat sebi­dang tanah seluas 5.400 m2 lengkap dengan sebuah bangunan rumah yang berbentuk tiga joglo milik Bpk. Raden Penewu Karto Kaskoyo (seorang perangkat kraton) yang terletak di tengah-tengah kampung Pringgokusuman. Karena seorang asing, Rm Strater tidak boleh memiliki tanah, maka sertipikat tanah tersebut kemudian diatas na­makan Rama Djoyoseputro SJ.

Pada tahun 1939, tempat dan bangunan tersebut menjadi asrama calon Guru Agama.

Pada tanggal 13 Agustus 1944, untuk pertama kalinya di asrama Calon Guru Agama itu diadakan perayaan Ekaristi oleh Rm B. Su­marno SJ dari Paroki Bintaran. Sejak saat itulah secara rutin asrama SGA itu menjadi tempat beribadat.

Setelah Jepang menyerah pada Sekutu, umat di sekitar Kumetiran atau umat di bagian barat Jalan Malioboro tetap menginginkan beribadat di Gereja Kampung bekas asrama SGA itu. Karena banyaknya umat yang tetap bertahan dan kemandirian umat di Gereja Kampung Kumetiran, maka sejak tanggal 31 Desember 1945, secara administratif Gereja Kampung Kumetiran tidak lagi dilayani oleh Gereja Kotabaru dan kemudian ditetapkan sebagai Paroki mandiri dengan nama Pelindung Hati Santa Perawan Maria Tak Ber­cela.

Wilayah dan Batas

Lingkungan :  
Wilayah

Batas 

  • Utara : Paroki Mlati
  • Selatan : Pugeran
  • Timur : Paroki Kidul Loji
  • Barat : Paroki Gamping

 

Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela

Kumetiran
Yogyakarta