Karanganyar, 16 Juni 2024 – Negara Indonesia saat ini sedang dalam keadaan mengkhawatirkan. Degradasi bermunculan di berbagai bidang, mulai dari sosial, moral, kepercayaan, hingga tak lepas yaitu politik. Degradasi yang terus mewarnai kehidupan bangsa mampu membuat banyak pihak cemas akan keberlangsungan bangsa ini, salah satunya adalah kaum muda. Generasi yang diberi label generasi penerus bangsa ini sudah sepatutnya turut mencemaskan hal yang mewarnai dan terjadi di bangsa ini.
Orang Muda Katolik Peduli Politik, sebuah komunitas yang berdiri di bawah naungan Unit Pengembangan Pastoral Kemasyarakatan & Advokasi Keuskupan Agung Semarang turut cemas akan degradasi yang terus melanda kehidupan negeri ini. Mereka tidak tinggal diam, mereka ingin turut mengajak kaum muda yang lainnya untuk belajar dan mengatasi degradasi yang ada agar tidak semakin menimbulkan dampak buruk bagi negeri ini.
Door to Door: See the Unseen Degradation menjadi salah satu aksi nyata dari Orang Muda Katolik Peduli Politik sekaligus program pertama dari komunitas ini setelah para anggota menjalankan pelatihan dari Unit Pengembangan apastoral Kemasyarakatan dan Advokasi Keuskupan Agung semarang pada bulan Septembar hingga Oktober 2023 lalu. Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu, 15 Juni 2024 hingga Minggu, 16 Juni 2024 berlokasi di Rumah Revolusi Mental Wana Cipta Sinatria (WCS) Mojogedang, Karanganyar. Kegiatan Door to Door: See the Unseen Degradation ini bertujuan untuk mengajak kaum muda semakin peduli dan terlibat aktif dalam dinamika bangsa Indonesia menghadapi gejolak degrasadi di berbagai bidang yang sedang terjadi dan dapat mengatasinya.
Kegiatan dibuka dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Albertus Lilik Kurniawan, Pr. Dalam homili nya, Romo Lilik menyampaikan bagaimana anak muda mampu menjadi biji sesawi bagi bangsa Indonesia seperti yang diajarkan Tuhan melalui Injil Markus 4:26-34.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Gabriel Aldo Nagama Panggabean dalam sambutan nya menyampaikan bahwa dalam kegiatan Door to Door: See the Unseen Degradation ini mengharapkan partisipasi aktif dari peserta yang merupakan Orang Muda Katolik se-Keuskupan Agung Semarang dalam dinamika kegiatan kedepannya agar nantinya selepas acara kaum muda benar-benar mampu menjadi sosok yang berdiri dan memberikan wujud nyata untuk mengatasi bahkan menghapus degradasi yang ada di negeri ini.
Ketua Orang Muda Katolik Peduli Politik, Anonius Febriato dalam sambutannya juga menyebutkan bahwa kegiatan Door to Door: See the Unseen Degradation ini sejalan dengan visi misi yang dimiliki oleh komunitas ini karena diharapkan mampu memberikan pemantik kepada orang muda katolik khususnya di Keuskupan Agung Semarang untuk terus mengikuti perkembangan kehidupan bangsa karena nantinya orang muda lah yang akan meneruskan dinamika bangsa ini.

Pada hari pertama, kegiatan dilanjutkan dengan Dinamika Kelompok yang memantik kerjasama, ide, kreativitas, komunikasi, dan juga imajinasi dari para peserta. Selanjutnya, peserta disuguhkan oleh penampilan dari OMK Gondang yang menyuguhkan theater dan memberikan pengingat berbagai nilai-nilai kehidupan yang sering dilupakan oleh manusia. Selain theater ini, ada pula Stand Up Comedy yang dibawakan oleh salah satu komika asli Semarang yaitu Mas Cossy. Ditutup dengan penampilan dari Teakopi, sebuah kelompok theater yang beranggotakan alumni SMA PIKA Semarang yang menampilkan pesan kehidupan tentang si jahat dan si baik yang akan selalu berjalan beriringan dalam kehidupan manusia.
Pada hari kedua, kegiatan dibuka dengan jalan sehat melintasi Desa Wisata Sumberbulu dan dilanjutkan dengan sesi berjudul Ajaran Sosial Gereja yang diberikan oleh pemateri Cyprianus Lilik K.P yang juga merupakan anggota dari Unit Pengembangan Pastoral Kemasyarakatan & Advokasi Keuskupan Agung Semarang. Dalam sesi nya, Mas Lilik mengajak para peserta untuk lebih dekat dengan kasus-kasus yang sedang meresahkan jagat media dewasa ini. Setelahnya, peserta diajak untuk merenungkan apa yang dapat dilakukan sebagai wujud nyata untuk mengatasi permasalahan ini.