OMK Stasi Sampangan Gelar Kompetisi Futsal, Berlangsung Sengit dan Alot

Twitter
WhatsApp
Email
Orang Muda Katolik (OMK) Santo Paulus Stasi Sampangan, pada hari Minggu, 29 September 2024 menyelenggarakan turnamen futsal antarparoki di Golden Pringgading Futsal Arena, Semarang. Acara ini bertajuk KOMPAS (Kompetisi Paulus Sampangan).

Sampangan – Orang Muda Katolik (OMK) Santo Paulus Stasi Sampangan, pada hari Minggu, 29 September 2024 menyelenggarakan turnamen futsal antarparoki di Golden Pringgading Futsal Arena, Semarang. Acara yang bertajuk KOMPAS (Kompetisi Paulus Sampangan) ini dibuka oleh Romo Yosafat Dhani Puspantoro, Pr., selaku Pastor Paroki Randusari Katedral Semarang, bersama Bapak Agustinus Haryanto Hadiwardoyo, Ketua Stasi Sampangan.

Romo Dhani saat membuka acara KOMPAS

Acara dimulai dengan Opening Ceremony pukul 08.30 WIB dan pertandingan pertama mulai berjalan pada pukul 09.15 WIB. Dalam sambutannya, Romo Dhani menyampaikan pesan tentang pentingnya semangat para orang muda bagi masa depan Gereja Katolik. Sejalan dengan hal tersebut, beliau juga memberikan kalimat penyemangat dengan mengutip kata-kata Bung Karno, “Beri aku sepuluh pemuda, maka aku akan mengguncang dunia!”

Edward Octarian, Ketua Panitia KOMPAS, mengatakan, “Acara ini dilaksanakan tidak hanya untuk ruang berkompetisi tetapi juga sebagai sarana untuk menjalin persahabatan, kebersamaan, serta meningkatkan sportivitas di antara kita semua”. Edward berharap melalui ajang ini para peserta yang terlibat dapat menunjukkan bakat terbaik dan semangat juang yang tinggi serta menjunjung tinggi fairplay dalam setiap pertandingan yang akan berlangsung. “Mari kita jadikan KOMPAS ini sebagai momentum untuk bersama-sama mengukir prestasi dan memperkuat persatuan”, ujar Edward menambahkan.

Kompetisi ini diikuti oleh 16 tim dari beberapa paroki dan stasi, yaitu Sampangan, Sendangguwo, Boja, Ungaran, Banjardowo, Krapyak, Kendal, Lampersari, Atmodirono, Karangpanas, Banyumanik, Ambarawa, Bongsari, Semarang Indah, Katedral, dan Kampus Akademi Sekretari Marsudirini (ASM) Santa Maria Semarang.

Salah satu keseruan pertandingan di KOMPAS

Rasanya wajar bila dalam kompetisi futsal berlangsung dengan sengit dan alot, bahkan sempat bersitegang dengan wasit pertandingan, apalagi ketika menggunakan sistem gugur, tentunya setiap tim akan berjuang penuh semangat untuk memperoleh kemenangan. Dalam pertandingan futsal, sudah pasti melibatkan fisik dan juga mental. Panitia selalu berupaya untuk menenangkan para pemain yang sempat berselisih paham, karena tujuan awal ajang kali ini adalah menjalin persaudaraan di antara OMK, baik dari Rayon Barut, Timsel, juga perwakilan dari Rayon Keris dan Bagusto. Harapannya ke depan supaya para OMK dapat saling mengenal satu sama lain dan pada kesempatan berikutnya bisa srawung dan guyub sebagai satu komunitas yang bernilai positif.

Perwakilan Sie Acara, Dionisius Vio menyampaikan, bahwa masing-masing tim terlihat telah mempersiapkan dengan matang untuk mengikuti KOMPAS Vol.1 ini. “Setiap tim itu punya karakteristik dan skema penyerangan sendiri-sendiri, ada yang cepat, ada yang main ‘bawah’ lambat, dan ada pula yang main long-ball, maupun yang dengan passing pendek”, kata Vio. OMK Sampangan yang akrab disapa Gepeng ini menambahkan, bahwa ada beberapa pertandingan yang sedikit memanas temponya sehingga terjadi gesekan. “Jadi, ya untuk perselisihan di lapangan itu ya hanya di lapangan saja, namun di luar lapangan kabeh tetep seduluran”, tambahnya.

Wasit yang memimpin jalannya pertandingan telah bertugas dengan baik dan cukup tegas, dengan tetap memperhatikan peraturan-peraturan yang telah dibuat panitia. Oleh karenanya, pertandingan dapat berjalan dengan lancar dan pemain pun bisa menikmati pertandingan serta mampu berbesar hati menerima keputusan wasit, sehingga tidak ada yang melakukan protes terlalu keras kepada wasit. Namun di lain sisi, peserta perlu memahami peraturan dan keputusan bersama yang telah disepakati ketika technical meeting (TM), agar dapat terhindar dari miskomunikasi.

Dari kiri-kanan: Juara I OMK Banjardowo, Juara II OMK Bongsari, dan Juara III OMK Sampangan

Usai babak penyisihan, menyisakan laga perebutan Juara III antara Sampangan melawan Karangpanas dengan skor akhir 10-3 atas Sampangan yang tampil energik dengan skill individu nan apik. Tidak kalah seru dan menegangkan, pada babak final menampilkan pertandingan antara Banjardowo kontra Bongsari. Sayangnya, semangat menggebu dari Bongsari tak cukup mampu menahan laju lawan, hingga harus menelan kekalahan dan mesti bangga sebagai Juara II. Sementara Banjardowo berhasil mengungguli Bongsari dengan skor 5-2 dan mengantarkan mereka memperoleh gelar Juara I. Para juara telah membawa pulang masing-masing satu buah piala dan uang tunai. Juara III sebesar Rp 750.000, lalu Juara II Rp 1.000.000, dan Juara I senilai Rp 1.500.000. Secara khusus, penghargaan juga diberikan kepada pemain yang memperoleh predikat Top Score, yakni Gunawan Arif Wicaksono, atau Wawan dari Tim Sampangan, yang dalam kompetisi ini telah mengantongi total tujuh gol. Ia mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 300.000.

Kiri – Kanan Frater Seto, Romo Singgih, dan Romo Rudy turut hadir menyaksikan acara KOMPAS

Frater Vergilius Seto Adi Purwono, mengaku terkesan dengan atmosfer para peserta yang hadir dalam KOMPAS ini. “Semoga semua peserta yang ikut bisa terus aktif mengembangkan OMK-nya masing-masing, supaya yang menyelenggarakan bukan hanya Paulus Sampangan tetapi setiap tahunnya bisa menyelenggarakan dan mengundang kita semua”, kata Frater Seto ketika diwawancara. Selain Frater Seto, hadir pula Romo J.B. Rudy Hardono, Pr., Vikep Kevikepan Semarang, serta Romo Bernardus Singgih Guritno, Pr., dan Romo Mateus Seto Dwiadityo, Pr., para Vikaris Parokial Katedral Semarang, yang ikut memberikan dukungan khususnya bagi para panitia.

Secara keseluruhan, acara berjalan sesuai dengan yang telah dijadwalkan, yakni selesai pada pukul 16.15, itupun sudah termasuk dengan closing ceremony dan penyerahan hadiah kepada para pemenang. Bagi kami, panitia, KOMPAS Vol.1 ini merupakan acara yang besar karena melibatkan peserta yang bukan hanya dari dalam kota, namun juga dari luar Rayon Kota Semarang. Kami berharap, event kali ini bisa berlanjut pada KOMPAS Vol.2 dengan kompetisi atau lomba yang lebih menarik lagi, ide yang seketika muncul di antaranya ialah lomba pingpong, badminton, lalu lomba musik kreatif atau yang lainnya.

Apakah para pembaca familiar dengan hal ini? Ya, mungkin ada di antara Anda yang dulu pernah terlibat sebagai peserta atau bahkan sempat menjadi tuan rumah dan saat ini sama-sama merindukan acara PORSENI Misdinar se-Kevikepan Semarang. Akhir kata, salam hangat dari kami, OMK Santo Paulus Stasi Sampangan, semoga berkenan. (Vernon Astipa)