Misa Malam Jumat Kliwon: Tresna Dateng Sesami Lan Gusti

Twitter
WhatsApp
Email
"Sari ning kitab menika dipun peres dados kalih: tresna dumateng Gusti kaliyan tresna dumateng sesami (Inti dari kitab suci diperas jadi dua, yaitu kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama)". Demikian Romo Yusuf Sunarno, MSF membuka homili dalam Misa Malam Jumat Kliwon di Gua Maria Talanging Sih Tegalsari Paroki Keluarga Kudus Atmodirono Semarang, pada Kamis (6/6/24) malam.

Atmodirono – “Sari ning kitab menika dipun peres dados kalih: tresna dumateng Gusti kaliyan tresna dumateng sesami (Inti dari kitab suci diperas jadi dua, yaitu kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama)”. Demikian Romo Yusuf Sunarno, MSF membuka homili dalam Misa Malam Jumat Kliwon di Gua Maria Talanging Sih Tegalsari Paroki Keluarga Kudus Atmodirono Semarang, pada Kamis (6/6/24) malam.

Rm Yusuf Sunarno MSF mengupas tentang kasih kepada Tuhan dan kepada sesama (dok. Komsos Atmodirono)

Lebih lanjut, Pastor Paroki Atmodirono ini mengatakan, “Salib menika wonten kayu ingkang jejeg ugi wonten ingkang malang. Menika wujud tresna dateng Gusti lan tresna dateng sesami (Salib itu ada kayu yang berdiri dan ada yang mendatar. Ini adalah wujud kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama).”

Disampaikan pula, “Santo Yohanes wonten seratipun ingkang sepisan ugi ngendikaken mekaten: ‘sing sapa ora nresnani pepadhane sing ketok, kuwi ora bakal nresnani Gusti sing ora ketok. Mila Gusti Yesus badhe maringi piwucal supadhos kita sami nresnani sesami kita, sederek-sederek kita, rencang-rencang kita, sedaya kemawon, sami kaliyan kita nresnani Gusti (Santo Yohanes dalam suratnya yang pertama juga mengatakan: ‘siapa yang tidak mengasihi sesamanya yang kelihatan, itu tidak akan mengasihi Tuhan yang tidak kelihatan. Maka Tuhan Yesus mau memberikan pelajaran supaya kita saling mengasihi sesama kita, saudara-saudara kita, teman-teman kita, siapa saja, sama seperti kita mengasihi Tuhan).”

Misa Malam Jumat Kliwon diiringi koor dan gamelan di pendapa gua

Misa Malam Jumat Kliwon merupakan program pelayanan atau agenda rutin yang diadakan oleh Paroki Atmodirono setiap malam menjelang hari Jumat Kliwon, di pelataran Gua Maria Talanging Sih di kompleks Kapel Kristus Raja Tegalsari, dengan iringan gamelan dan memakai Bahasa Jawa. Malam itu Pahargyan Bujana Ekaristi diikuti lebih dari 100 umat. Mereka tak hanya berasal dari Paroki Atmodirono, namun dari berbagai paroki sekitar, bahkan malam itu ada 15 umat dari Wilayah Pondok Raden Patah Paroki Banjardowo yang tergabung dalam perkumpulan doa Kemisan.

Di pelataran GM Talanging Sih, umat mendoakan rosario berbahasa Jawa sebelum misa

Setengah jam sebelum misa, selalu diadakan sembahyangan tesbeh atau doa rosario dalam Bahasa Jawa yang diawali dengan sembahyang Malaekating Allah (Malaikat Tuhan) pada pukul 18.00. Mereka pun khusuk mendaraskan doa Sembah bekti kawula Dèwi Maria (Salam Maria). (BD Elwin J)