Di Cungkup Mgr Soegijapranata, Umat Atmodirono Peringati Hari Pahlawan

Twitter
WhatsApp
Email
Tepat di tanggal 10 November 2024, Minggu sore, umat Paroki Keluarga Kudus Atmodirono Semarang memperingati Hari Pahlawan dengan perayaan Misa Kudus di Cungkup Mgr Soegijapranata, Taman Makam Pahlawan Nasional Giri Tunggal Semarang.

Atmodirono – Tepat di tanggal 10 November 2024, Minggu sore, umat Paroki Keluarga Kudus Atmodirono Semarang memperingati Hari Pahlawan dengan perayaan Misa Kudus di Cungkup Mgr Soegijapranata, Taman Makam Pahlawan Nasional Giri Tunggal Semarang. Misa dipersembahkan oleh Pastor Paroki Atmodirnon, Romo Yusup Sunarno MSF atau yang akrab disapa Romo Nano.

Hampir 200 umat mengikuti Misa Hari Pahlawan di Cungkup Mgr Soejapranata Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang, 10 November. (dok Elwin)
Misa Hari Pahlawan ini juga diikuti anggota ormas Pemuda Katolik dan 50 anggota pencak silat THS-THM Paroki BSB Semarang. (dok Elwin)

Hadir dalam peringatan ini sekitar 200 umat Paroki Atmodirono dan paroki sekitar, termasuk 50 anggota pencak silat THS-THM Paroki BSB Semarang dan anggota ormas Pemuda Katolik Kota Semarang. Mendung gulita yang menuangi taman makam pahlawan saat itu tidak sedikit pun menyurutkan semangat peserta untuk mengikuti Misa Kudus tersebut.

“Kita bersyukur atas orang-orang hebat, pribadi-pribadi yang rela mengorbankan hidup dan segala sesuatunya untuk memperjuangkan, merebut, dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia, termasuk juga tokoh Gereja kebanggaan kita Mgr Albertus Soegijapranata, SJ dan juga para pahlawan yang tidak kita kenal,” ucap Romo Nano.

Tentu kita tidak cukup hanya bersyukur dan berterima kasih kepada para pahlawan, tandasnya. Kita diajak untuk mewujudkan rasa syukur tersebut dengan pemberian diri atau persembahan diri, ucap Romo Nano lagi.

“Dalam bacaan I dan II ditekankan bahwa persembahkan diri itu menjadi hal yang sungguh berkenan di hadapan Tuhan. Tuhan berkenan akan persembahan janda di Sarfat dan janda miskin; itu merupakan bentuk syukur atas hidup yang mereka terima.” Lanjutnya, “Kita semua pun dipanggil untuk mempersembahkan sesuatu yang berharga -tak hanya berwujud uang- tetapi juga pengorbanan diri seperti waktu, tenaga, hati, keterampilan-keterampilan kita. Kita persembahkan semuanya untuk Tuhan dan sesama bagi kebaikan bersama.”

Romo Nano menaburkan bunga di atas pusara Mgr Soegijapranata. (dok Elwin)
Lima puluh anggota pencak silat THS-THM Paroki BSB Semarang turut menaburkan di pusara para pahlawan. (dok Elwin)

Usai misa dilakukan pemberkatan bunga tabur dan penaburan bunga di pusara Mgr Soegijapranata dan pusara-pusara lainnya. Romo Nano mengawali tabur bunga di makam Uskup pertama Keuskupan Agung Semarang, dan diikuti oleh umat lainnya. Tampak pula anggota pencak silat THS-THM BSB menaburkan bunga pusara pahlawan. (BD Elwin J)