TUKAR MIMBAR & IMAM MENGAJAR KEVIKEPAN YOGYAKARTA BARAT 16 JUNI 2024

Tinggal dalam Kristus dan Berbuah: Berjalan Bersama untuk Formatio Iman Berjenjang dan Berkelanjutan”. Dari tema tersebut Dewan Pastoral Harian Kevikepan Yogyakarta Barat tahun 2024 ini juga mengajak Para Imam khusunya yang berkarja di Wilayah Kevikepan yogyakarta Barat untuk berkenan melalukan katekese.

Peningkatan Kapasitas Pertolongan Pertama Oleh Belarasa Kevikepan Yogyakarta Barat

Sebagai relawan perlu adanya kemampuan dan ketrampilan dalam melaksanakan pertolongan pada korban/pasien ketika terjadi kegawatdaruratan. Untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas tersebut relawan Belarasa Kevikepan Yogyakarta Barat mengadakan pelatihan Pertolongan Pertama. Dimana kegiatan ini merupakan salah satu program relawan Belarasa untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan sebagai relawan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2024 di […]

Penutupan Pekan Laudato Si’, Pertobatan Ekologis dan Penanaman Pohon Buah

Wates, Kulon Progo – Minggu, 26 Mei 2024. Menandai Penutupan Pekan Laudato Si’ yang dimulai sejak tanggal 19 Mei 2024, pada Hari Minggu bertepatan Hari Raya Tritunggal Mahakudus: Bapa, Putra, dan Roh Kudus, KTP Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) Paroki St Maria Bunda Penasehat Baik, Wates,

Seminar Ensiklik Laudato Si’ Paroki Wates Kevikepan Yogyakarta Barat

Wates, Kulon Progo – Tepat pada tanggal 24 Mei 2024 saat Ensiklik Laudato Si’ berusia 9 tahun, dan pada Hari VI Pekan Laudato Si’ 2024, KTP Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) Paroki St. Maria Bunda Penasihat Baik, Wates menyelenggarakan Program Garapan yakni Seminar tentang Ensiklik Laudato Si’.

SOSIALISASI PEMENUHAN KEBUTUHAN BAGI DISABILITAS DI PAROKI WATES, 23 MEI 2024

pemenuhan kebutuhan umat yang berkebutuhan khusus ketika beribadat di Gereja. Tema ini dipilih mengingat mereka adalah umat Allah yang membutuhkan pelayanan yang berdaya guna untuk kehidupan iman mereka. Namun faktanya sering kali aneka keterbatasan sungguh membuat mereka tidak berdaya. Kekurangan fasilitas yang disediakan oleh Gereja menjadi alasan klise yang menampakkan semakin termarginalkannya mereka, bahkan dalam kerangka liturgis sekalipun