Bersih-bersih Kota Lama Bersama IKHRAR Kota Semarang

Twitter
WhatsApp
Email
Minggu, 21 September 2025, Ikatan Karya dan Hidup Rohani Antar Religius (IKHRAR) Kevikepan Semarang, khususnya yang berada di Kota Semarang mengadakan Aksi Peduli Lingkungan dengan bersih-bersih Kota Lama Semarang dan penuangan Eco Enzym di Polder Tawang.

Semarang – Setiap tahun dari tanggal 1 September hingga 4 Oktober, umat Kristiani di seluruh dunia merayakan Musim Penciptaan (Season of Creation). Oleh karena itu, pada Minggu, 21 September 2025, Ikatan Karya dan Hidup Rohani Antar Religius (IKHRAR) Kevikepan Semarang, khususnya yang berada di Kota Semarang mengadakan Aksi Peduli Lingkungan dengan bersih-bersih Kota Lama Semarang dan penuangan Eco Enzym di Polder Tawang.

Aksi peduli lingkungan ini diikuti oleh sekitar 60 Biarawan dan Biarawati dari berbagai Kongregasi yang ada di Kota Semarang, serta Sahabat Penyelenggara Ilahi (PI) dari Paroki Sambiroto. Mereka berkumpul di samping Gereja Blenduk yang berada di Kota Lama, dengan membawa berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan aksi peduli lingkungan.

Para Suster bahu-membahu dalam membersihkan Kota Lama Semarang
Perwakilan Romo, Bruder, dan Suster mengawali penuangan Eco Enzyme di Polder Tawang

Dengan bekal sapu lidi, kantong sampah, alat pungut sampah, para Suster dan Bruder menyebar di sepanjang Jalan Letjen Suprapto bersama kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah itu, para Suster dan Bruder menuju Polder Tawang untuk bersiap menuangkan Eco Enzyme yang sudah disiapkan bersama-sama dengan Romo J.B. Rudy Hardono, Pr., Vikep Semarang.

Suster Yulia SDP, Wakil Ketua IKHRAR Kevikepan Semarang

Suster Yulia SDP, Wakil Ketua IKHRAR Kevikepan Semarang mengatakan jika aksi ini merupakan perwujudan untuk menghargai alam dengan merawat dan membersihkan lingkungan, juga dalam rangka mewujudkan Laudato Si’. Suster Yulia berharap jika aksi seperti ini dapat menggerakkan kelompok atau masyarakat agar mulai sadar untuk merawat lingkungan.

“Dengan begini saya pikir kita ingin menjadi promotor untuk yang lain supaya juga peduli lingkungan. Juga ada kelompok-kelompok lain yang menyadarkan masyarakat untuk sadar merawat lingkungan, karena ini rumah kita bersama”, ujar Suster Yulia.

Aksi peduli lingkungan ini diharapkan akan ada kelanjutannya di tingkat komunitas masing-masing, namun untuk tahun depan akan dilaksanakan di lokasi lainnya, yang menghasilkan banyak sampah dan kurang terperhatikan.