Semarang – Supervisi Paroki di Kevikepan Semarang Tahun 2025-2026 untuk Periode Pertama diawali pada tanggal 19 Mei 2025 di Paroki Santo Yohanes Evangelista Kudus. Tim Supervisor Kevikepan Semarang telah berkeliling untuk melakukan Supervisi kepada 14 Paroki. Kini Supervisi Paroki di Kevikepan Semarang Periode Pertama telah usai. Paroki Santo Franciscus Xaverius Kebon Dalem sebagai penutup Supervisi di tahun 2025 ini pada tanggal 29 September 2025.

Dalam Supervisi pertama kali, Romo J.B. Rudy Hardono, Pr., selaku Vikep Semarang sekaligus ketua Tim Supervisi menyampaikan bahwa Tim Supervisor yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Tata Penggembalaan, Tata Administrasi dan Tata Kelola Harta Benda memastikan tiga tata tersebut berjalan dengan baik. Berjalan dengan baik tentu sesuai dengan arah pastoral yang dibuat oleh masing masing paroki, yaitu P5 (Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Pastoral Paroki) yang merupakan turunan dari PDP3 (Pedoman Dasar Pelayanan Pastoral Paroki) dan juga tindak lanjut dari rekomendasi Supervisi sebelumnya. Beliau juga menyampaikan, bahwa Tim Supervisor hadir bukan sebagai hakim, bukan juga untuk mencari-cari kesalahan, tetapi datang untuk menemani, mendampingi dan mengarahkan.

Romo Ignatius Suhayono, Pr., selaku Ekonom Keuskupan Agung Semarang (KAS) yang juga penyelia Tim Supervisi dalam berbagai kesempatan di Paroki-paroki mengingatkan kembali bagaimana awal mula Tim Supervisi ini dibentuk oleh Kardinal Ignatius Suharyo, yang kala itu menjabat sebagai Uskup Agung KAS. Beliau dengan beberapa anggotanya mengunjungi paroki-paroki dalam rangka Supervisi. Namun, kala itu belum menyebutnya Supervisi, tetapi kunjungan Pastoral, barulah setelah beberapa tahun, menyebutnya menjadi supervisi.


Pada kesempatan Supervisi periode 2025-2026 ini, sedikit berbeda dengan supervisi sebelumnya, terutama untuk bagian Tata Kelola Administrasi dan Tata Kelola Harta Benda. Selain mengisi ceklist yang dibagikan sebelumnya, diskusi di masing masing tata lebih ditonjolkan, dengan tujuan kerjasama dan komunikasi antara pengurus maupun dengan karyawan bisa terjalin dengan baik.
Beberapa Tim Supervisor telah melakukan evaluasi untuk Periode Pertama ini, sehingga kunjungan tim ini memang sungguh menjadi “pendamping dan pengarah”, bukan semata-mata datang untuk melihat hasil dari ceklist saja.
Masih ada 17 Paroki dan 1 Stasi yang belum di supervisi, tahun 2026 merupakan periode kedua untuk kembali menjalani supervisi yang rencananya akan dilaksanakan pada awal bulan Maret 2026.