Kisah Inspiratif Romo Yupi pada Makrab LIGHT OMK Kebon Dalem

Twitter
WhatsApp
Email
Pada Sabtu hingga Minggu, 21-22 Juni 2025, Wisma Yohanes Gunung Pati menjadi tempat berkumpulnya Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Franciscus Xaverius Kebon Dalem dalam acara Makrab LIGHT (Love In God, Harmony Together).

Semarang – Pada Sabtu hingga Minggu, 21-22 Juni 2025, Wisma Yohanes Gunung Pati menjadi tempat berkumpulnya Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Franciscus Xaverius Kebon Dalem dalam acara Makrab LIGHT (Love In God, Harmony Together). Acara ini bertujuan memberikan pembinaan rohani dan mental yang kuat untuk anak muda dengan tema yang relevan bagi perkembangan pribadi remaja di zaman yang penuh tantangan ini.

Romo Yupi membawakan sesi pembinaan rohani dan mental kepada OMK Kebon Dalem

Acara ini menghadirkan Direktur Polteka Mangunwijaya, Romo Yohanes Yupilustanaji, Pr. yang juga Vikaris Paroki Kebon Dalem, sebagai pembicara utama. Dalam sesi materi yang beliau sampaikan, Romo Yupi mengajak para peserta untuk menjadi pribadi yang kuat dan tangguh di tengah arus zaman yang seringkali membuat rapuh. “Yang penting itu konsistensi dalam berlatih,” ujarnya menekankan pentingnya latihan konsisten untuk membangun ketangguhan diri.

Salah satu fokus utama adalah bagaimana mengenali dan mengolah emosi negatif sebagai bagian dari kekuatan batin yang luar biasa. Dalam materi, Romo memberikan contoh pengalaman pribadinya yang sempat terpuruk karena kegagalan dalam lomba musik klasik, namun ia berhasil bangkit lewat kegiatan menulis kisah dalam diri.

Saya mulai menulis kisah dalam diri. Saya menceritakan semua yang saya rasakan malam itu. Entah mengapa, saya menjadi merasa tenang, oke tidak apa-apa, ini sudah berlalu, dan esok bisa aku perbaiki lagi“, jelasnya.

Metode menulis yang disampaikan oleh Romo Yupi juga menegaskan bahwa menulis bukan sekadar aktivitas biasa, tetapi adalah terapi yang melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan. Ia menjelaskan bagaimana menulis dapat membantu menstabilkan perasaan, mengurangi tekanan batin, dan memberikan jarak emosional yang sehat dari beban psikologis yang dipendam. Dengan menulis, proses perubahan diri dari dalam dapat terjadi, membuka jendela baru untuk semangat hidup yang diperbaharui.

Romo Yupi menegaskan, “Pena lebih tajam dari senjata. Kisah atau narasi yang kita tuliskan memiliki daya ubah terkuat bagi manusia.

Para peserta aktif mencatat dan mengikuti arahan Romo, yang juga mengajak mereka berdialog dan berbagi pengalaman secara terbuka

Dalam suasana yang akrab dan penuh antusiasme, para peserta terlihat aktif mencatat dan mengikuti arahan Romo, yang juga mengajak mereka berdialog dan berbagi pengalaman secara terbuka. Dokumentasi foto menunjukkan kehangatan dan keterlibatan aktif peserta dalam sesi pembinaan ini.

Acara Makrab LIGHT ini bukan hanya menjadi ajang mempererat kebersamaan OMK, namun juga memberikan bekal spiritual dan mental yang mendalam bagi para remaja Katolik agar mampu menjadi pribadi yang kuat, powerfull, dan tidak mudah terprovokasi oleh situasi eksternal. Romo Yupi mendapat apresiasi tinggi atas inspirasinya yang menyentuh sisi kemanusiaan dan rohani secara mendalam.

Semoga kegiatan pembinaan rohani seperti ini dapat terus berlanjut dan memperkokoh iman serta ketangguhan remaja Katolik di masa depan.