Semarang – Senandung lagu perutusan mengalun lembut ketika 25 mahasiswa berdiri satu per satu, melangkah maju menerima salib misi dari tangan Bapa Uskup Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Di aula Hotel Gets Semarang yang penuh khidmat, Kamis siang (26/6/25), mereka resmi diwisuda dan diutus — bukan hanya sebagai sarjana, tetapi sebagai pewarta iman baru dalam Gereja Katolik.
Acara Wisuda Angkatan XI Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPKat) Santo Fransiskus Asisi ini menjadi lebih dari sekadar perayaan akademik. Ini menjadi momentum iman yang mendalam — sebuah perutusan resmi Gereja melalui Missio Canonica bagi 25 guru agama dan katekis muda.
Dari Aula Wisuda ke Ladang Misi

Prosesi wisuda ini dibagi dalam dua bagian: Misa Syukur dan Missio Canonica, lalu dilanjutkan Prosesi Akademik Wisuda. Dipimpin oleh Mgr. Rubiyatmoko bersama Vikjen KAS Romo F.X. Sugiyana, Pr. dan Romo Ambrosius Heri Krismawanto, Pr., Misa ini menjadi titik awal misi baru bagi para lulusan.

Satu per satu, para katekis baru ini menerima salib misi, simbol kepercayaan Gereja akan kesanggupan mereka untuk menjadi pendamping iman umat. “Kalian bukan hanya menyandang gelar sarjana. Gereja mengutus kalian menjadi pelayan sabda dan pendamping iman di tengah umat,” ujar Mgr. Rubiyatmoko dalam homilinya yang menyentuh.
Dengan suara tegas namun penuh kasih, beliau menambahkan, “Hiduplah dengan integritas, setialah dalam pelayanan, dan wartakan Injil dengan kreativitas. Dunia membutuhkan pewarta seperti kalian.”
Dukungan Negara, Harapan Gereja
Makna strategis wisuda ini tak hanya terlihat dari barisan toga dan salib misi, tetapi juga dari kehadiran tokoh-tokoh nasional. Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI, Drs. Suparman, S.E., M.Si., hadir langsung, didampingi Direktur Pendidikan Katolik, Dr. Salman Habeahan bersama Pembimas Jawa Tengah Fransiskus Kariyanto, M.Si.
Dalam sambutannya, Dirjen Suparman menyatakan, “STPKat bukan hanya mencetak guru. Ia mencetak terang bagi dunia pendidikan. Kami bangga dan mendukung penuh peran strategis lembaga ini.”
Suara Para Wisudawan

Di antara barisan toga, Stefanus Januar Siscautama, S.Pd. tampil mewakili rekan-rekannya dengan sambutan penuh semangat. “Menjadi guru agama bukan sekadar profesi, tapi panggilan iman. Kami siap melayani,” ujarnya.

Ketua STPKat, Dr. Hartutik, M.Pd., menyampaikan komitmen kampus dalam membentuk pendidik Katolik yang profesional dan berjiwa pastoral. “Kami percaya, pewarta iman yang tangguh lahir dari proses akademik yang bermutu dan pengalaman pastoral yang membumi.”
Sementara itu, Sr. M. Patrice, OSF, dari Kongregasi OSF pun menambahkan warna iman pada peristiwa ini: “Hiduplah dalam semangat Santo Fransiskus — sederhana, setia, dan penuh damai.”
Kualitas yang Terakreditasi
STPKat Santo Fransiskus Asisi saat ini memiliki dua program studi unggulan: Sarjana Pendidikan Keagamaan Katolik dan PPG Agama Katolik. Keduanya telah mengantongi akreditasi Baik Sekali dari BAN-PT dan LAMDIK — menjadi bukti nyata mutu pendidikan yang dijalankan.

Kini, dengan 25 katekis baru, STPKat kembali mengirimkan duta iman ke tengah masyarakat. Mereka bukan hanya lulusan, tapi pembawa kabar sukacita, pewarta harapan di tengah tantangan zaman. (BD Elwin)