Semarang – Dengan semangat perubahan dan budaya damai, pelajar Kota Semarang kembali menunjukkan tajinya. Melalui kegiatan Outbound Peacebuilding bertema “Menjalin Komunikasi Efektif dengan Anti Kekerasan”, mereka meneguhkan komitmen menciptakan sekolah sebagai ruang yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.
Kegiatan yang berlangsung Senin (16/6/25), di SMA Kebon Dalem ini merupakan bagian dari program ANDALAN (Anak Muda Berdaya, Lingkungan Aman dan Nyaman, Bebas Kekerasan), yang sejak awal dirancang oleh Tim Peduli Pendidikan (TPP) Kevikepan Semarang untuk mendorong peran aktif anak muda sebagai agen perdamaian.

Tidak sekedar hadir sebagai peserta, para pelajar dari SMA Kebon Dalem, SMK PL Tarcisius, SMK Santo Fransiskus, dan SMK Nusaputera 1 tampil sebagai panitia sekaligus fasilitator, membuktikan bahwa anak muda mampu menjadi motor penggerak perubahan nyata.
Program ini juga melibatkan Forum Anak Kota Semarang, memperkuat kolaborasi lintas sekolah dan komunitas anak dalam mewujudkan gerakan zero tolerance terhadap kekerasan di sekolah.

Sebanyak 50 pelajar dari 9 SMP negeri dan swasta — termasuk SMP Maria Mediatrix, SMP Kebon Dalem, SMP Theresiana Tanah Mas, dan beberapa SMP negeri seperti SMPN 42, SMPN 39, SMPN 37, SMPN 33, dan SMPN 29 — mengikuti rangkaian permainan edukatif yang dikemas dalam format outbound. Permainan seperti Chameleon, The Mind, Bakiak, Crossover, Benteng Lilin, hingga Among Us bukan sekadar hiburan, tetapi dirancang sebagai media pembelajaran tentang komunikasi damai, kerja sama, dan empati.
“Outbound Peacebuilding ini diharapkan menjadi langkah nyata anak muda Semarang untuk saling menginspirasi, menyebarkan nilai-nilai perdamaian, dan mendorong terciptanya perilaku damai di lingkungan sekolah,” ujar Alfonsus Kris Harjanto, salah satu fasilitator pelajar.

Kegiatan ini bertujuan mengasah keterampilan komunikasi tanpa kekerasan, membangun kepercayaan diri pelajar sebagai calon pemimpin damai (peace-leader), serta menciptakan jejaring antar sekolah untuk gerakan perdamaian yang lebih luas.
Sebagai tindak lanjut, para peserta didorong membentuk tim peacebuilding di sekolah masing-masing. Dengan dukungan dari guru pendamping, sekolah, dan Forum Anak Kota Semarang, mereka akan menjalankan kampanye anti-kekerasan yang lebih terstruktur.
Program ANDALAN sendiri akan terus mendampingi para siswa dan sekolah mitra dalam upaya membangun ekosistem pendidikan yang ramah anak, inklusif, dan menjunjung tinggi nilai-nilai damai. (BD Elwin)