Semarang – Wisma Perdamaian Provinsi Jawa Tengah menjadi saksi pelantikan Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Tengah periode 2025–2028, pada Senin malam (16/6/25). Momen sakral ini ditandai dengan penyerahan bendera kebesaran oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, kepada Ketua Komda Jateng terlantik, Petrus Bangkit Priyo Nugroho.

Di hadapan ratusan kader dari 17 Komisariat Cabang (Komcab) se-Jawa Tengah, Bangkit mengibarkan bendera organisasi sebagai simbol semangat baru. Hadir pula perwakilan pemerintah dan TNI/Polri, antara lain Plt. Kepala Bakesbangpol Jateng Muslichah Setiasih, Dir Intelkam Polda Jateng Bayu Aji, S.I.K., serta Letkol Joko Suwandono dari Pangdam IV/Diponegoro. Dari Gereja Katolik, tampak Romo Johanes Hariyanto, SJ, dan Romo Agustinus Budi Nugroho, SJ, selaku moderator Komda Jateng.
Pesan Tegas Ketua Umum

Dalam sambutannya, Bangkit menyampaikan tiga program utama sebagai arah gerak Pemuda Katolik Jawa Tengah: ekologi, pendidikan, dan sosial. Ketiganya dirancang untuk membangun sinergi dengan Pemerintah Provinsi dan mendukung kerja organisasi secara menyeluruh.
“Gerakan 1 Korcab 1000 Pohon, Gerakan 1000 Buku, dan Gerakan 1000 Manfaat Sosial adalah keniscayaan. Kita satukan langkah menjadi gerakan turbulansi bersama untuk menciptakan Jawa Tengah yang madani dan mandiri,” tegas Bangkit penuh semangat.

Sementara itu, Stefanus Asat Gusma mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan yang diberikan Gereja dan Pemerintah Daerah kepada organisasi.
“Program-program yang sudah disepakati di tingkat nasional, termasuk MoU dengan kementerian, harus cepat diwujudkan di level Komcab dan Komda. Jangan hanya pelantikan yang gagah, tapi tak ada dampaknya bagi masyarakat,” ujar Gusma dengan nada serius.
Ia mendorong setiap pengurus untuk memahami visi-misi pemimpin daerah masing-masing dan menjalin sinergi nyata di tingkat lokal.
Fondasi Sosial Gereja
Romo Agustinus Budi Nugroho, SJ, memberikan refleksi mendalam sebagai moderator. Ia menekankan pentingnya perekrutan anggota yang bersifat personal dan menyentuh hati kaum muda, terlebih melalui isu lingkungan yang relevan bagi mereka.

Tak hanya itu, Romo Budi, SJ juga mengingatkan prinsip dasar Ajaran Sosial Gereja (ASG) yang harus menjadi pegangan dalam karya pelayanan. Yaitu, Bonum Commune, Solidaritas, dan Subsidiaritas. Bonum Commune berarti bekerja demi kebaikan bersama dalam masyarakat. Solidaritas menunjukkan berpihak kepada yang lemah dan terpinggirkan, serta dianggap sampah masyarakat. Sedangkan Subsidiaritas berarti mendukung yang lemah hingga mampu berdiri sendiri.

Usai seluruh prosesi, Romo Budi memimpin doa perutusan dan memberkati seluruh pengurus baru – menandai awal misi pelayanan mereka di tengah masyarakat.

Pelantikan ini bukan hanya seremoni, melainkan titik tolak bagi Pemuda Katolik Komda Jateng untuk membumikan semangat pelayanan yang konkret dan berdampak. (BD Elwin)