Semarang – Bertempat di Aula Justinus Kantor Pelayanan Pastoral Keuskupan Agung Semarang (KPP KAS) Ketua Presidium Wanita Katolik RI Dewan Pimpinan Daerah Jawa Tengah Veronica Pramadini Pudji Utami melantik dan meneguhkan 30 pengurus baru Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah masa bakti 2025-2030, Sabtu (26/4/25). Selanjutnya penasihat rohani WKRI DPD Jateng Romo F.X. Endhra Wijayanta, Pr. mendoakan dan memberkati pengurus tersebut dalam Perayaan Ekaristi.

Kepengurusan WKRI DPD Jateng kali ini sungguh-sungguh menyiratkan slogan 100 Tahun Wanita Katolik RI, yaitu ‘Terlahir Kembali Semakin Berarti’. Hal itu tampak dalam wajah-wajah muda pengurus yang baru saja dilantik. Tak hanya itu, kebaruan juga terlihat dari beragam latar belakang profesi dan keahlian para pengurus. Harapannya kapasitas dan kompetensi masing-masing pengurus akan saling melengkapi untuk menjawab tantangan yang dihadapi organisasi baik di internal maupun eksternal.

Veronica mengakui selama ini WKRI kesulitan merekrut anggota muda dengan berbagai alasan untuk menolak bergabung. Salah satu alasannya adalah image organisasi WKRI itu ibu-ibu. Padahal syarat anggota di AD ART adalah usia minimal 18 tahun. Namun hal tersebut sulit terpenuhi. “Maka kami mencoba merekrut mahasiswi dan perempuan-perempuan muda dalam kepengurusan kali ini supaya slogan terlahir kembali benar-benar nyata melalui hadirnya para generasi muda,” tandasnya.

Romo Endra sebagai penasihat rohani dan sekaligus mewakili Bapa Uskup, pada kesempatan itu menyampaikan kebanggaan Bapa Uskup terhadap ormas-ormas Katolik seperti WKRI, Pemuda Katolik, ISKA, maupun PMKRI. Kebanggaan itu pantas kita syukuri karena perjuangan Wanita Katolik seperti terpancar dalam diri ibu Maria Soelastri yang mendirikan organisasi ini karena keprihatinan terhadap buruh perempuan yang tidak mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki karena belum melek angka dan huruf. Yang kemudian bisa meningkatkan harkat dan martabat perempuan.
Bapa Uskup juga berharap WKRI dapat melanjutkan aktivitas yang berkelanjutan. Seperti disampaikan Paus Fransiskus, Gereja harus bergerak, kalau tidak akan mati. Harapannya WKRI bisa terus bergerak, terus maju, terus kreatif, sehingga Gereja khususnya Keuskupan Agung Semarang menunjukkan Gereja yang hidup.

Hadir pada kesempatan tersebut berbagai tamu undangan, khususnya Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh Dra. Ema Rachmawati, M.Hum. Hadir pula berbagai ormas baik ormas Katolik maupun ormas perempuan keagamaan lainnya.
Ema Rachmawati berharap WKRI DPD Jawa Tengah dapat berperan aktif dalam pemeliharaan perempuan Jawa Tengah, juga berharap WKRI dapat terlibat dalam isu-isu perempuan saat ini khususnya isu paralegal. Karena perhatian akan isu tersebut masih sangat rendah terlebih isu KDRT. Banyak perempuan masih kurang terbuka untuk sharing tentang kekerasan yang menimpanya. “Perempuan lebih nyaman jika yang dicurhati itu sesama perempuan. Namun kadang perempuan yang dicurhati tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk menyikapinya. Ini sangat disayangkan. Maka perlu diadakan pelatihan-pelatihan bagi organisasi perempuan,” harapnya. (BD Elwin)