Ungaran – Perayaan HUT ke-69 Persaudaraan UNIO Imam Diosesan Keuskupan Agung Semarang 2024 kali ini ditandai dengan pesta HUT ke-25 dan ke-40 Imamat para Imam Diosesan KAS. Perayaan syukur yang diadakan di Gereja Kristus Raja Ungaran, Rabu (17/7/24) siang ini, dipimpin secara konsebrasi oleh Bapa Uskup Mgr Robertus Rubiyatmoko bersama Kepala Paroki Ungaran, Romo Marcelinus Tanto, Pr. dan Wakil Ketua UNIO KAS Romo Yohanes Triwidianto, Pr.
Ada sekitar tujuh ratus orang menghadiri perayaan ini termasuk 200an imam, baik yang berjubah maupun berkemeja. Perayaan Ekaristi ini dimeriahkan dengan penampilan Paduan Suara Paroki serta Orkestra Chamber Paroki Ungaran.
Ada 4 yubilaris 40 tahun, yaitu Romo Vincentius Kirjito, Romo Constantius Padmaka Sigid, Romo Fransiskus de Sales Suharto W., dan Romo Albertus Hendaryono. Sedangkan ke-10 yubilaris 25 tahun adalah Romo Agustinus Ariawan, Romo Antonius Dodit Haryono, Romo Alexius Dwi Aryanto, Romo Lambertus Issri Purnomo, Romo Antonius Juned Triatmo, Romo Materius Kristiyanto, Romo Agustinus Sudarisman, Romo Petrus Noegroho Agoeng, Romo FX. Sugiyana, dan Romo Agustinus Tejokusumantoro. Para yubilaris mengambil motto untuk pesta ini ‘Sertailah Kami Menjadi Saksi Injil-Mu’.
Pada kesempatan itu Romo Juned mewakili rekan angkatannya menyampaikan renungannya dalam homili. Dikatakannya, bahwa penyertaan Allah luar biasa. “Sejak dikandung dalam rahim ibu sampai hari ini, penyertaan Allah sungguh luar biasa. Dalam kelemahan aku dikuatkan, dan dalam dosa aku diampuni. Allah tak pernah lalai sedetik pun untuk menyertai,” ucapnya.
Dikatakannya lagi, Allah menyertai bukan hanya 24 jam, bukan dalam hari, bulan, atau tahun. Allah menyertai dalam kekekalan atau keabadian, dari awal sampai akhir, dari alfa hingga omega.
“Penyertaan Allah tampak nyata melalui umat beriman. Terima kasih atas segala sesuatu yang panjenengan semua telah berikan kepada kami selama 25 tahun ini,” tandasnya.
Sementara itu, mewakili yubilaris 40 tahun Romo Hendaryono yang 32 tahun berkarya di Keuskupan Agung Jakarta, menyatakan bahwa rahmat Allah lah yang pertama dan utama dalam imamat kudus. Ia pun menyitir seruan Simon Petrus di akhir kisah penangkapan ikan: ‘Tuhan, pergilah daripadaku karena aku ini seorang pendosa’.
“Seruan Simon ini juga mewakili pengalaman dan kesadaran saya bahwa pemberian diri manusiawi saya dalam imamat sama sekali tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan rahmat imamat,” tegasnya.
Di akhir renungan, ia memohon kepada rekan-rekan seimamat, para hadirin dan bunda Maria: “Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan sampai saat kami mati.”
Sebelum berkat penutup Vikjen KAS, Romo FX. Sugiyana mewakili para yubilaris atau pestawan memberi sambutan. Selain mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, ia juga memperkenalkan tiga imam angkatan tahbisan 5 Juli 1999 yang bukan dari KAS. Ketiganya adalah Romo Samuel Pangestu, Pr. (Vikjen Keuskupan Agung Jakarta), Romo Sulpicius Parjono, Pr. (Vikjen Keuskupan Purwokerto), dan Romo Antonius Suhud Budi Pranoto, SX (Provinsial SX yang baru purna tugas).
Selanjutnya para yubilaris menerima dua kenang-kenangan. Yang pertama dari Keuskupan Agung Semarang dan Persaudaraan UNIO KAS yang diserahkan oleh Bapa Uskup. Kenang-kenangan berikutnya dari Paroki Ungaran.
Sebagai informasi, rangkaian acara HUT UNIO KAS selain misa syukur ini juga ada wawanhati para romo bersama Bapa Uskup pada sore hari di Gedung Sukasari Paroki Katedral. Dan esok harinya ada HOR (Hari Olah Raga) UNIO di The Club Sport Centre kompleks Graha Padma Semarang. (BD Elwin J)